• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemakai Narkoba Gunakan Obat Terlarang dari Resep Dokter

Pemakai Narkoba Gunakan Obat Terlarang dari Resep Dokter

  • 07 Januari 2014, 15:56 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 13092
  • PDF Version
Pemakai Narkoba Gunakan Obat Terlarang dari Resep Dokter

YOGYAKARTA – DIY merupakan salah satu dari 6 kota besar di Indonesia diketahui menjadi tempat peredaran obat-obatan terlarang dalam jumlah besar. Dari sekitar 60-an ribu pengguna narkoba yang ada di Yogyakarta, diketahui jenis obat terlarang tersebut adalah ganja (64%), shabu-shabu (38%), ekstasi (18%) dan putaw (13 %). Namun demikian, kelangkaan putaw atau shabu-shabu, menjadikan produsen dan pengedar narkoba bereksperimen membuat jenis narkoba baru, kendati masih mencampur bahan dari putaw dan shabu-shabu. Bahkan di kalangan pemakai narkoba, justru menggunakan jenis obat dari resep obat psikoaktif.

Hal itu dikemukan Guru Besar Universitas Hasanudin Makassar, Prof. Dr. Nurul Idrus dalam menyampaikan hasil penelitiannya terhadap 1200 pengguna obat-obatan terlarang di DIY dan Makassar. Penelitian yang sejak tahun 2012 lalu, hingga kini masih berlangsung, Nurul menegaskan pengunaan obat dari resep dokter makin marak dilakukan sebagai salah satu cara mendapatkan obat yang dilarang keras peredarannya. “Di Yogyakarta saya melihat cukup ketat untuk mendapatkan obat-obat keras, sementara di Makassar masih sangat longgar. Saya pikir ada kebijakan yang perlu diperbaiki,” kata Nurul dalam seminar Narkoba Like yang diadakan Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) UGM, Selasa (7/1).

Dari 1.200 pengguna narkoba yang dijadikan responden untuk penelitian tersebut, mengaku mereka bereksperimen untuk menggunakan obat dari resep dokter untuk menggantikan obat yang sulit mereka peroleh. “Obat dari resep dokter sering disalahgunakan oleh anak-anak remaja. Ini tidak pernah diperhatikan oleh para psikiatri,” ungkapnya.

Melaluihasil penelitian itu, diketahui jenis bahan obat yang sering digunakan para pengguna narkoba di Yogyakarta adalah Camlet dan Reclona. Sedangkan di Makassar, jenis obat yang digunakan adalah Somadril, Subutex, Subuxon, Camlet dan Tramadol.

Aryanto Hendro, Kepala Sub Bagian Perencanaan BNNP DIY mengaku ada perluasaan jenis obat baru yang digunakan para pemakai narkoba. Namun demikian, pihaknya hanya melarang jenis obat-obatan terlarang yang diatur oleh Undang-undang saja. “Fenomena ini sudah lama terjadi. Penggunaan zat sejenis narkoba, bentuknya ada yang herbal, vitamin, memang sudah marak,” tukasnya.

Namun demikian, pihaknya akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. Upaya preventif ini diakuinya paling efektif agar masyarakat bisa kebal terhadap tawaran peredaran obat-obatan terlarang. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Waspadai Peredaran Tembakau Gorilla

    Wednesday,03 May 2017 - 14:22
  • S-OBAT, Perangkat Pembuat Resep Obat

    Friday,17 June 2016 - 11:27
  • Keterbatasan Sediaan Obat Dorong Doktor Berikan Resep Racikan

    Monday,20 May 2013 - 15:41
  • Apoteker Punya Peran Mencegah Peredaran Narkoba

    Wednesday,23 March 2016 - 22:37
  • Mewaspadai Transnational Organized Crime

    Friday,24 October 2014 - 13:58

Rilis Berita

  • Mendiskusikan Borobudur Sebagai Kawasan Wisata Super Prioritas 28 June 2022
    Borobudur berbeda dengan destinasi-destinasi wisata yang lain, semisal Dieng, Sangiran dan lain-l
    Agung
  • Epilepsi dan Penanganannya 28 June 2022
    Epilepsi atau banyak dikenal sebagai ayan adalah gangguan kelistrikan yang terjadi di dalam otak.
    Satria
  • UGM Dukung Mitigasi Perubahan Iklim Lewat Kegiatan Tridarma 27 June 2022
    UGM menyatakan komitmennya dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim akibat pemanasan global
    Ika
  • Peneliti UGM Beri Masukan Terkait Pengelolaan Cukai Tembakau ke BAKN DPR 27 June 2022
    Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (B
    Gloria
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru 27 June 2022
    Belakangan ini jumlah kasus harian Covid-19 lebih dari 2,000 kasus. Total jumlah kasus aktif hing
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual