Sendratari Ramaikan Perayaan Natal di UGM
Sendratari Ramaikan Perayaan Natal di UGM
Sendratari Ramaikan Perayaan Natal di UGM
Sendratari Ramaikan Perayaan Natal di UGM
Sendratari Kelahiran Yesus oleh Sanggar Tari Retno Dumilah, Kotagede meramaikan peringatan Natal bersama dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa di Grha Sabha Pramana, Bulaksumur, Rabu (8/1). Perayaan Natal di UGM bertema "Menghidupi Iman, Harapan dan Kasih" kali ini diramaikan pula dengan penampilan vokal grup Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UGM.
Rektor, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc dalam sambutannya mengatakan sebagai perguruan tinggi UGM tidak hanya bertugas mencetak lulusan, namun menyiapkan lulusannya agar pandai dan sehat baik jasmani maupun rohani. Sebab, tidak sedikit dari lulusan terbaik UGM tidak lolos dalam rekruitmen setelah cek kesehatan menderita kolesterol tinggi, stroke , hepatitis, dan tipus. "Untuk itu kita saat ini membuat banyak fasilitas, ruang terbuka dan jogging track disebelah timur kampus untuk menyiapkan lulusan agar menjadi SDM yang berkualitas dan sehat," katanya.
Bagi Rektor, membuat lulusan pintar tapi tidak sehat sama dengan nol. Demikian pula mencetak lulusan dengan akademik bagus tapi tidak bermoral. "Semua itu kalau dikalikan nol hasilnya sama nol. Itulah kenapa kita membangun jogging track dan fasilitas-fasilitas lain kita siapkan agar lulusan UGM semakin baik dalam berkompetisi," imbuhnya.
Sementara itu, Romo Mateus Mali, CSsR dalam hikmah natalnya menyampaikan bahwa hal yang sangat kuat dan hidup dalam hati adalah karena Tuhan mencintai, maka sudah selayaknya kita mencintai sesama. Mencintai berarti rela untuk berkorban bagi sesama dan mau menerima mereka dalam kehidupan kita. "Kalau boleh saya ngomong dalam bahasa Jawa itu istilah di-wongke (dimanusiakan) dan itulah cinta," katanya.
Dikatakan bahwa manusia saat ini hidup di tengah masyarakat yang sedang sakit. Bahkan tidak sedikit umat Kristiani termasuk menjadi penyumbang terhadap kondisi kesakitan masyarakat tersebut. "Kenapa, kita sakit karena kita tidak peduli sesama. Padahal kalau cinta Tuhan berarti kita semestinya juga mencintai sesama," ungkapnya.
Perayaan Natal diawali dengan penyalaan lilin oleh Rm Mateus Mali dan Doa Syafaat oleh Pdt. Esthi Widyastuti, M.Min. Hadir dalam Natalan Bersama ini, perwakilan Korpagama dan perwakilan Kakrisgama. (Humas UGM/ Agung)