• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Kaji Keruangan Pengembangan Agropolitan Jagung, Zulzain Raih Doktor

Kaji Keruangan Pengembangan Agropolitan Jagung, Zulzain Raih Doktor

  • 24 Januari 2014, 14:53 WIB
  • Oleh: Agung
  • 5298
Kaji Keruangan Pengembangan Agropolitan Jagung, Zulzain Raih Doktor

Konsep agropolitan berbasis pengembangan berbagai komoditas pertanian merupakan salah satu bentuk perencanaan dan penataan pemanfaatan ruang untuk sektor strategis dan potensial. Dengan dukungan fasilitas, sarana dan prasarana fisik, termasuk sistem informasi teknologi dan informasi pasar yang dapat diandalkan, konsep agropolitan diharapkan mendorong percepatan peningkatan nilai tambah dengan diikuti peningkatan produktivitas wilayah dan ekonomi masyarakat pada sentra-sentra produksi pertanian.

"Hal ini merupakan upaya mendorong tumbuh dan berkembangnya wilayah pusat kegiatan di kawasan pedesaan yang mampu melayani desa-desa di sekitarnya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi perdesaan. Pusat-pusat kegiatan tersebut kemudian ditata sesuai hierarki pelayanan, lalu ditetapkan dan dituangkan secara jelas, seperti dalam rencana wilayah Kabuten Pohuwato," ujar Ir. Zulzain Ilahude, M.P di Auditorium Merapi Gedung A Fakultas Geografi UGM, Jum'at (24/1) saat menjalani ujian tebukap rogram doktor bidang ilmu geografi.

Menurut Zulzain, konsep pengembangan agropolitan tidak dapat dipaksakan pada tingkat lokal wilayah desa atau kecamatan, namun harus diperluas hingga ke tingkat regional kabupaten. Sebab, seluruh wilayah kecamatan dalam satu kabupaten dapat dikembangkan sebagai kawasan agropolitan sesuai potensi dan fungsi kawasan.

Selain itu, lanjutnya, perlu ditentukan zona inti (nodul) dan tiga zona kawasan agropolitan yang terdiri dari zona 1 yaitu pusat kota tani, zona 2 pusat sentra produksi dan prosesing industri, serta zona 3 pusat perdagangan lokal. Ketiga zona tersebut merupakan simpul distrik agropolitan yang terintegrasi secara sinergis dan diperlukan dalam perencanaan serta pelaksanaan pembangunan kawasan pertanian.

Dengan demikian dapat dikatakan, pembentukan sistem tata ruang yang secara spasial mengarah ke dalam tingkat hierarki pusat-pusat dalam wilayah terkait dapat berkembang dengan cepat. "Keadaan ini mendorong penciptaan sistem ekonomi regional secara terpadu, dimana setiap distrik memiliki fungsi sesuai dengan karakteristik wilayahnya, yaitu sektor pertanian, industri, dan sektor perdagangan yang terintegrasi dalam satu wilayah regional kabupaten," papar staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo saat mempertahankan disertasi "Kajian Keruangan Pengembangan Agropolitan Jagung di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo".

Dalam pola penggunaan lahan, Zulzain berkesimpulan penggunaan lahan di Kabupaten Pohuwato terdiri dari penggunaan lahan  pertanian dan bukan pertanian. Sebaran penggunaan lahan pertanian tersebut meliputi lahan kebun campur, kebun kelapa, sawah, dan tegalan. Potensi penggunaan lahan tegalan ditanami dengan tanaman semusim atau tahunan, seperti palawija dan hortikultura.

"Komoditas jagung menjadi komoditas yang mendominasi lahan tegalan seluas 21.651,83 ha dengan produksi 338.651 ton. Komoditas ini tidak ditanam di lahan sawah, bahkan di beberapa tempat jagung ditanam dengan sistem tumpangsari dengan tanaman kelapa," jelasnya. (Humas UGM/Agung)

Berita Terkait

  • Pemanfaatan Lahan Untuk Tanaman Jagung di Pohuwatu Belum Optimal

    Wednesday,02 January 2013 - 14:10
  • Kaji Dinamika Penggunaan Lahan di Yogya, Bowo Susilo Raih Doktor

    Monday,16 May 2016 - 16:11
  • Kaji Peran Asam Humat dan Fulvat, Wayan Raih Doktor

    Wednesday,22 April 2015 - 16:27
  • Mahasiswa KKN PPM dilibatkan Dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan

    Wednesday,02 April 2008 - 12:47
  • Raih Doktor Usai Kaji Perusahaan Keluarga

    Monday,18 November 2019 - 23:43

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual