Yogya, KU
Sebanyak 158 siswa SD Bukur, Desa Wasiat, Kecamatan Ngombol, Purworejo, mengikuti sikat gigi massal dan gerakan minum susu bersama, Jumat (4/12). Kedua kegiatan tersebut merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM Unit V Purworejo. Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.30 ini diisi dengan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang disampaikan petugas kesehatan puskesmas setempat. Setelah itu, para peserta mendapat pengarahan dari mahasiswa KKN dengan mempraktikkan cara menyikat gigi yang baik.
Mahasiswa koordinator lapangan KKN PPM UGM, Subaedy Yusuf, mengatakan gerakan sikat gigi massal dan minum susu bersama bertujuan untuk membudidayakan siswa berperilaku hidup sehat. Sebelumnya, para siswa juga mendapat pelatihan mengoperasikan komputer. ”Kita juga memberi pelatihan komputer kepada siswa yang dilaksanakan sore hari, dari mulai menghidupkan, menyimpan data, mengetik, hingga menghitung dengan program Excel,” kata Subaedy.
Selama berada di lokasi KKN, kata Subaedy, mahasiswa KKN PPM telah melakukan kegiatan pemanfaatan lahan produktif untuk pertanian terpadu di kawasan SUTET dengan budidaya ikan lele di kolam terpal, budidaya pisang raja dan pisang California. Di samping itu, juga dilaksanakan pelatihan lapangan budidaya padi organik, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan hewan secara gratis.
Mujiyem, S.Pd., Kepala Sekolah SDN Bukur menyambut baik kegiatan mahasiswa KKN UGM di sekolahnya karena telah membantu mengenalkan dan mempergunakan komputer pada siswa, selain juga memberi praktikum untuk pelajaran IPA. ”Mereka dekat sekali dengan siswa. Semoga bisa memberi motivasi kepada siswa agar bercita-cita bisa kuliah di UGM,” katanya.
Kepala Desa Wasiat, Ir. Rofian Bastaman, mengatakan apa yang dilakukan mahasiswa KKN dapat membantu aktivitas masyarakat di bidang pertanian dan peternakan. ”Saya berharap Desa Wasiat bisa dijatah untuk kegiatan KKN selanjutnya. Ada kegiatan KKN, masyarakat merasa lebih senang. Kalau dari mahasiswa UGM, mereka respon sekali,” kata Rofian, alumnus Teknik Sipil UGM tahun 1993 yang sudah menjadi kepala desa selama 3 tahun. (Humas UGM/Gusti Grehenson)