• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Raih Doktor Usai Teliti Fakta Sejarah Novel Indonesia

Raih Doktor Usai Teliti Fakta Sejarah Novel Indonesia

  • 13 Februari 2014, 13:44 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5792
  • PDF Version
Raih Doktor Usai Teliti Fakta Sejarah Novel Indonesia

Fakta sejarah yang terdapat dalam novel-novel Indonesia yang menggunakan sekaligus menyimpangi fakta sejarah ternyata memiliki fungsi-fungsi tertentu. Dalam hal ini, fungsi utama unsur-unsur tersebut tidak membuat novel menjadi bentuk penulisan kembali peristiwa-peristiwa masa lalu atau sebagai karya sejarah, tetapi merupakan kreativitas pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasannya. Dengan kata lain, novel yang menggunakan sekaligus menyimpangi fakta sejarah merupakan karya sastra, bukan buku sejarah.

“Karya sastra ini tetap menjadi bagian dari kehidupan masyarakatnya sebagai sebuah fenomena sosial, khususnya ketika karya itu dihubungkan dengan kehidupan masyarakat yang melatarbelakangi proses penciptaannya,” papar Drs. Supriyadi, M.Hum pada ujian terbuka doktor Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya UGM, Kamis (13/2) di R. Multimedia Lt. II Gedung Margono Djojohadikusumo FIB UGM. Pada kesempatan itu Supriyadi mempertahankan disertasinya yang berjudul "Fakta Sejarah dalam Novel Indonesia: Kajian Posmodern Menurut Linda Hutcheon Atas Lima Novel Indonesia".

Lebih lanjut Supriyadi menilai bahwa fakta sejarah yang digunakan yaitu peristiwa-peristiwa sejarah yang berhubungan dengan perebutan kekuasaan dan kekuasaan raja yang sangat luas dan otoriter sehingga rakyat menderita. Ia mencontohkan dalam trilogi novel Roro Mendut. Fakta sejarah yang digunakan yaitu masa pemerintahan Mataram Islam, terutama masa pemerintahan Sultan Agung dan Amangkurat 1. Namun, trilogi itu lebih berfokus pada pemerintahan Amangkurat 1 daripada Sultan Agung.

“Ini ditunjukkan peran Amangkurat 1 sebagai antagonis, baik dalam novel kedua (Genduk Duku) maupun novel ketiga (Lusi Lindri). Sultan Agung jadi tokoh bawahan yang muncul di beberapa halaman awal novel pertama (Roro Mendut),” terang dosen Jurusan Sastra Indonesia UGM itu.

Sementara itu jika trilogi novel Roro Mendut menggunakan fakta sejarah tentang keotoriteran seorang raja, novel Arok Dedes lebih berfokus pada peristiwa perebutan kekuasaan yang terjadi di Tumapel yang di dalamnya penuh intrik dan kelicikan. Untuk mempertajam intrik-intrik ini, novel Arok Dedes banyak menyimpangi peristiwa sejarah untuk menggambarkan lemahnya kekuasaan Tunggul Ametung. Sebabnya, hampir semua kelompok di dalam istana ingin menjadi penguasa. Sementara Empu Gandring juga ingin merebut kekuasaan melalui kekayaan dan kepandaiannya membuat senjata.

Sedangkan dalam novel Putri Cina, fakta sejarah yang digunakan yakni perebutan atau peralihan kekuasaan dari Orde Baru ke Orde Reformasi pada 1998. Namun, hal yang menjadi fokus pada novel ini yaitu dampak perebutan kekuasaan itu pada kelompok minoritas tertentu (etnis Cina) atau yang lebih dikenal sebagai Tragedi Mei 1998.

“Rakyat yang menuntut lengsernya penguasa Orde Baru saat itu menjadi beringas dan membakari toko-toko milik orang keturunan Cina,” imbuh Supriyadi.

Dari hasil kajian yang dilakukan itu Supriyadi mengatakan selain berfungsi sebagai pembangun novel, fakta sejarah memiliki fungsi yang dominan, yaitu untuk mengalegorikan peristiwa-peristiwa dan tokoh-tokoh sejarah tertentu pada masa kini. Dalam hal ini, kekinian itu dihubungkan dengan waktu ketika novel muncul atau ketika diterbitkan. Trilogi novel Roro Mendut yang terbit pada tahun 1980-an berhubungan dengan pemerintahan Orde Baru yang otoriter dan militeristik; novel Arok Dedes yang terbit tahun 1999 berhubungan dengan peralihan kekuasaan, dan novel Putri Cina yang terbit tahun 2007 berhubungan dengan keterbukaan dan konflik SARA. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Teliti Sistem Saraf Otonom, Dosen FK Raih Doktor

    Monday,02 December 2013 - 14:55
  • Dosen Unibraw Raih Doktor Usai Teliti Virus Dengue

    Tuesday,25 September 2012 - 7:50
  • Hary Raih Doktor Usai Teliti Telomer Pasien Jantung Koroner

    Friday,06 February 2015 - 15:08
  • Raih Doktor Usai Teliti Sistem Web Pragmatik

    Monday,30 May 2016 - 8:34
  • Raih Doktor Usai Teliti Model Limpas Permukaan di Perkotaan

    Thursday,28 July 2016 - 13:17

Rilis Berita

  • Guru Besar FMIPA UGM Prof Subanar Berpulang 25 June 2022
    Guru Besar Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof
    Gloria
  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual