Pakar Filsafat Jawa UGM, Prof. Dr. Damardjati Supadjar meninggal dunia, Senin (17/2) pukul 17.05 WIB di kediamannya, Jl. Kaliurang Km 5,6 CT.T/12, Kancilan, Ngaglik, Sleman. Wafatnya Guru Besar Fakultas Filsafat UGM ini meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat, kerabat, dan seluruh keluarga besar UGM. Setidaknya ini dibuktikan dengan kehadiran mereka pada acara pemberangkatan jenazah almarhum di Balairung UGM, Selasa (18/2) siang.
Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Fakultas Filsafat UGM, Drs. Mustofa Anshori Lidinillah, M.Hum, menuturkan bahwa sosok Damardjati merupakan pribadi yang ramah, tenang, murah senyum, berwibawa namun tetap sederhana.
“Tiap kata yang diucapkan beliau selalu berbobot dan terkadang tersembunyi banyak humor dan hikmah mendalam,” papar Mustofa dalam sambutannya.
Banyak kolega yang menilai pribadi almarhum Prof. Damardjati unik. Selain itu, tidak banyak yang tahu bahwa beliau seorang ningrat namun tetap santun, sederhana dan rendah hati. Satu yang tidak bisa dipungkiri dari almarhum adalah laku dan cara hidup prihatin (yang menjadi tradisi kesepuhan Jawa dan para ningrat), kentara pada pribadi dan menyebar di keluarganya.
“Ningrat bukan merujuk kebangsawanan. Tetapi ning, ‘kasunyatan, hakiki, realitas’; dan rat, ‘jiwa, semangat’,”imbuhnya.
Sementara itu atas nama UGM, Rektor Prof. Dr. Pratikno, M.Soc. Sc menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya almarhum. Sosok almarhum Prof. Damardjati dikenal sebagai Guru Besar panutan serta punya komitmen besar terhadap UGM bahkan Indonesia.
“Komitmen tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, pendidik yang inspiratif, serta sederhana,” kata Pratikno.
Prof. Damardjati juga gigih untuk selalu mengingatkan banyak pihak agar kembali pada nilai-nilai Pancasila. Maka, tidak heran sekitar tahun 1996 almarhum banyak berkiprah pada lahirnya Pusat Studi Pancasila UGM.
Almarhum Prof. Damardjati Supadjar lahir di Magelang, 30 Maret 1940. Ia meninggalkan seorang istri, Sri Winarti, serta empat orang anak, yaitu Norma Diani, Garba Pradapa, Bawa Mahastu, dan Ajar Nuhoni. Pakar Filsafat Jawa dan Nusantara ini mewariskan pemikirannya dalam berbagai buku, seperti Filsafat Ketuhanan Menurut Alfred North Whithead, Mawas Diri, Nawangsari dan Sumurupa Byar-e.
Nampak hadir dalam pemberangkatan jenazah di Balairung UGM, budayawan Emha Ainun Najib, GBPH Yudhaningrat, serta GBPH Prabukusumo. Jenazah almarhum dikebumikan di Grabag, Magelang, Jawa Tengah. (Humas UGM/Satria)