Perpustakan adalah jantungnya universitas. Sayangnya, kesadaran akan hal tersebut baru disadari belakangan ini oleh berbagai universitas, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini ditegaskan oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc pada acara pembukaan Gadjah Mada Library Fair (GMLF) 2014 di lobi Gedung Perpustakaan UGM, Senin (24/2).
“Kesadaran bahwa perpustakaan sebagai jantungnya universitas baru disadari dan cenderung terlambat di banyak universitas,” kata Pratikno.
Untuk mendongkrak fungsi perpustakaan tersebut, berbagai cara perlu ditempuh. Salah satunya ialah dengan menyiapkan fasilitas yang memadai. Perpustakaan diharapkan bisa menjembatani kepentingan internal maupun eksternal kampus. Kedepan hasil-hasil perpustakaan bukan saja bisa diakses secara elektronik (e-library) namun juga mobile library. Pratikno berharap hadirnya perpustakaan di universitas diimbangi dengan kemudahan masyarakat maupun mahasiswa untuk mengaksesnya.
“Dengan sumber daya yang ada ke depan tentu bisa menjadi mobile library,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Perpustakaan UGM, Dra. Nawang Purwanti, M.Lib mengatakan GMLF 2014 yang mengangkat tema “Integrasi dan Sinergi Sebagai Strategi Penguatan Peran Perpustakaan” ini baru pertama kali diselenggarakan. Setidaknya ada 23 peserta pameran dari Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jakarta akan berbagi informasi dalam GMLF sampai dengan 2 Maret mendatang.
“Bersamaan dengan pameran akan ada bedah buku, seminar, pemutaran film komunitas, workshop, dan literasi informasi bagi pustakawan,” papar Nawang.
Tema yang diangkat, kata Nawang, selaras dengan program prioritas yang ditetapkan oleh Perpustakaan UGM saat ini. Hal itu berupa upaya membangun kerjasama lintas unit perpustakaan di lingkungan UGM dan menggalang aksi kolektif untuk optimalisasi peran dan kontribusi perpustakaan guna mendukung tercapainya visi dan misi UGM. (Humas UGM/Satria)