• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM Bantu Tanggulangi Abrasi di Pesisir Pantai Jepara

UGM Bantu Tanggulangi Abrasi di Pesisir Pantai Jepara

  • 25 Februari 2014, 14:08 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5997

Perubahan iklim global yang mendorong terjadinya perubahan cuaca, curah hujan, meningkatnya temperatur udara, dan dugaan mencairnya es di kutub mulai memperlihatkan pengaruhnya. Fenomena itu dapat dilihat dengan meningkatnya permukaan air laut dan tingginya gelombang, sehingga banyak menimbulkan munculnya abrasi pantai dengan kerugian yang sangat serius. Hilangnya vegetasi mangrove dan vegetasi formasi pantai semakin mempercepat kerusakan tersebut.

Hal ini pula yang terjadi di pesisir pantai Jepara. Abrasi yang terjadi dalam 10 tahun terakhir ini tidak saja menyebabkan munculnya kerusakan fisik dalam bentuk perubahan garis pantai. Pengikisan tersebut juga menurunkan daya dukung pantai dengan hilangnya 960 hektar tambak produktif yang ada di sepanjang pantai, khususnya di daerah Tanggul Tlare.

“Hilangnya area tambak ini menyebabkan banyak orang kehilangan mata pencaharian dan mendorong terjadinya proses pemiskinan pada masyarakat yang hidup dan bekerja di pesisir pantai,” papar Ir. Sri Danarto ahli reklamasi lahan di Fakultas Kehutanan UGM, Selasa (25/2).

Terkait kondisi inilah maka Kelompok Studi Rehabilitasi Tambang dan Kawasan Pesisir Fakultas Kehutanan UGM mencoba membantu mengatasi terjadinya abrasi pantai di sana. Tim ini terdiri dari Ir. Sri Danarto, M.Agr; Ir. Widaryanti Wahyu Winarni., MP; serta Dr. Winastuti, MP. Ia menambahkan abrasi pantai kemungkinan dapat sedikit dihambat jika formasi mangrove dan vegetasi formasi pantai tidak dirusak.

“Kerusakan vegetasi-vegetasi pesisir ter­sebut memberi indikasi perlunya langkah-langkah antisipatif yang menga­rah pada ketersediaan kayu dan mendorong peningkatan produktivitas lahan di sekitar tempat hidupnya,” katanya.

Sementara itu Dr. Winastuti mengatakan tim Fakultas Kehutanan menawarkan beberapa solusi. Solusi yang ditawarkan itu antara lain perlunya vegetasi yang tersusun atas jenis pohon bertajuk rapat, tahan terhadap salinitas tinggi, dan bersifat lentur untuk penahan angin serta mengurangi daya dobrak ombak.

“Untuk ini dipilih jenis cemara laut (Casuarina equisetifolia var equisetifolia) dan cemara udang (Casua­rina equisetifolia var incana) yang memenuhi persyaratan jenis vege­tasi tersebut di atas,” imbuh Winastuti.

Sementara itu untuk meningkatkan daya dukung formasi penahan angin, memacu pe­me­li­haraan dan keamanan vegetasi yang bersangkutan, serta  men­do­rong rasa kepemilikan masyarakat dikembangkan model pemberdayaan ma­sya­rakat. Hal itu mendorong masyarakat untuk bertani di lahan cemara dengan teknik agro­fo­restry MLP (multi layer production) guna mengisi lahan di bawah ve­getasi dengan jenis-jenis yang produktif dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Peningkatan daya dukung pesisir juga dilakukan dengan mengisi ha­laman dengan jenis-jenis pohon yang produktif menghasilkan buah, kayu, dan non kayu, yang mendorong untuk terciptanya mata pencaharian baru.

“Ke depan kita tidak hanya membantu bibit dan pelatihan tetapi juga akan melalui KKN tematik rehabilitasi lahan secara bertahap yang berfokus pada peningkatan daya dukung kawasan pesisir,” pungkasnya. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Cegah Abrasi, Mahasiswa UGM Tanam 4 Ribu Bibit Mangrove

    Monday,16 March 2015 - 15:11
  • Hutan Bakau Memperpanjang Masa Pakai Pemecah Gelombang

    Tuesday,24 January 2017 - 11:56
  • Mahasiswa Vokasi Tanam Cemara Udang di Pantai Gunungkidul

    Friday,21 December 2012 - 8:13
  • Terjangan Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan DIY Akibatkan Kerugian Hingga 2 Miliar

    Tuesday,24 July 2018 - 15:18
  • Pertanian Pesisir Kulon Progo Memiliki Prospek Bagus

    Friday,05 July 2013 - 13:03

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual