Prof. drg. Niken Widyanti Sriyono, M.D.Sc. mengungkapkan tindakan pencegahan primer dengan fluoridasi telah terbukti dapat menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut, terutama karies gigi. Fluoridasi adalah cara yang ditempuh dengan menambahkan fluor ke dalam air minum, garam dapur, atau minuman susu dan dipasarkan di masyarakat. “Ini merupakan salah satu tindakan pencegahan dengan tujuan meningkatkan resistensi gigi,” katanya saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi UGM, Selasa (8/12) .
Dikatakan Niken bahwa fluor merupakan bahan kunci dalam menurunkan prevalensi karies gigi. Hal ini dapat ditempuh dengan tiga cara. Pertama, membuat perbaikan (remineralisasi) dari kerusakan gigi dini email karena asam yang diproduksi dari gula yang dipecah oleh bakteri plak. Kedua, meningkatkan struktur kimia email, yaitu membuat email lebih resistan terhadap serangan asam. Ketiga, mengurangi kemampuan bakteri plak untuk memproduksi asam.
Sebagai contoh, fluoridasi air minum masyarakat terbukti dapat mengurangi prevalensi karies gigi masyarakat sampai dengan 50-65%, fluoridasi air minum sekolah mengurangi 40%, diet suplemen fluor mengurangi 50-80%, sedangkan fluoridasi garam dapur dapat mengurangi hingga 60%. “Adapun aplikasi topikal fluor oleh profesional dapat mengurangi prevalensi karies 30-40%,” jelas Niken, perempuan kelahiran Jombang, 18 Agustus 1942 ini.
Dalam pidato “Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut Guna Meningkatkan Kualitas Hidup”, Niken menjelaskan dengan adanya pengurangan prevalensi penyakit karies gigi yang signifikan akibat fluoridasi, prevalensi kerusakan akibat karies gigi dapat dicegah. Dengan demikian, dampak buruk penyakit gigi dan mulut dapat dihindarkan. Hal itu tentunya akan mempengaruhi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Meskipun dapat menurunkan prevalensi karies gigi secara signifikan, fluoridasi air minum masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini.
“Para penentang fluoridasi di Amerika meminta agar fluoridasi air minum segera dihentikan karena lebih banyak efek samping yang merugikan dari pada manfaatnya. Namun, Community Guide (2006) sampai saat ini merekomendasikan penggunaan fluoridasi air minum untuk menurunkan prevalensi karies gigi,” jelas istri Drs. Sriyono ini.