Sebagai rumah sakit yang melaksanakan pelayanan, pendidikan, dan riset; Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) genap berusia 2 tahun. Di usia yang masih sangat muda, RSA UGM selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu yang baik.
“Meski baru dua tahun, dengan keyakinan yang kuat RSA UGM segera eksis. Ada beberapa RS akademik lebih dulu berdiri, namun hingga kini belum beroperasi. Meski masih setengah jadi, keberanian para dokter, perawat dan para medis lainnya dalam memberi pelayanan mulai 2 Maret 2012, RSA UGM sudah memperlihatkan hasil yang luar biasa,” kata Prof. dr. Arif Faisal, Sp.Rad (K), DHSM, Direktur Utama RS Akademik UGM, Selasa (4/3).
Berbicara di sela puncak ultah ke-2 RSA UGM, Arif Faisal menjelaskan telah terjadi peningkatan kinerja hampir 191 persen di RSA UGM di tahun 2013 dibanding tahun 2012. Peningkatan kinerja tersebut berkat dukungan internal dari dokter spesialis, perawat, para medis lainnya, karyawan, dan dukungan eksternal dari universitas.
“Bagaimanapun sebagai RS akademik antara pendapatan dan pengeluaran tidak sebanding. Dengan meningkatnya pelayanan kesehatan dari tahun ke tahun, kita berharap subsidi yang diberikan UGM pada rumah sakit makin berkurang,” jelas Arif Faisal.
Sebagai RS universitas yang mengemban amanat Tridharma Perguruan Tinggi, lanjutnya, UGM diharapkan tetap memberikan dukungan yang maksimal. Karena itu, dalam menjalankan Tridharma, RSA berharap dukungan dari masyarakat berupa kepercayaan. “Karena bagaimanapun bentuk pelayanan RSA UGM jika tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyakarat, RSA bisa ditinggalkan,” lanjutnya.
RSA UGM saat ini, memiliki 123 kamar tidur untuk rawat inap. Dari 123 kamar tidur, hampir 50 persen kamar diperuntukkan pasien kelas 3. RSA UGM pun kini dilengkapi Multi Slice CT Scan 128 Slices. Ini merupakan alat generasi terbaru CT Scan yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi dan memberikan gambaran diagnostik lebih baik, terutama untuk pemeriksaan organ bergerak termasuk jantung.
“Alat ini mampu memberikan kecepatan dalam pemeriksaan, cukup singkat dan menghasilkan gambar lebih akurat dengan resolusi yang lebih baik,” papar Arif Faisal.
Selain itu, RSA UGM kini dilengkapi pula dengan USG 4 Dimensi, alat yang mampu menampilkan gerak janin secara real time. C-Arm 3 Dimensi, alat bantu operasi untuk mendeteksi letak benda atau objek secara tiga dimensi. Dengan demikian, kelebihan tersebut dapat meminimalkan kesalahan memprediksi letak objek yang memungkinkan proses operasi dapat berjalan dengan aman dan pasien merasa nyaman. Disamping itu, ada juga ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), yang merupakan alat untuk pecah batu di saluran kemih tanpa memerlukan pembedahan atau pemasukan alat kedalam tubuh pasien.
“Semua kita pamerkan dalam ultah kali ini, agar masyarakat tahu daya dukung yang dimiliki RSA UGM. Ini juga sebagai upaya menjawab kebutuhan, agar masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri, karena kita pun memiliki alat yang canggih,” ungkap Arif Faisal. (Humas UGM/ Agung)