Yogya, KU
Suasana tawa pun keluar dari mulut para penonton saat menyaksikan si “Blekok†terkapar karena tidak berhasil menuju target yang diinginkan. Usaha Blekok bisa dikatakan sia-sia, karena sudah bersusah payah melewati arena tiga lintasan berkelok hanya untuk mencari sumber panas yang diterima oleh sensor cahayanya. Akhirnya, Blekok pun diputuskan gagal untuk kedua kalinya oleh dewan juri dalam ujicoba menjalankan misi memadamkan api.
Blekok bukanlah nama orang, tapi nama salah satu robot yang ikut serta dalam kontes robot tingkat internal UGM, Jumat (28/12) di jurusan teknik elektro. Sedikitnya 12 robot hasil ciptaan mahasiswa UGM ikut serta dalam kontes ini, diantaranya 4 robot kategori Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) senior beroda, 3 robot KRCI berkaki, 2 robot KRCI expert, 3 robot kategori Kontes Robot Indonesia (KRI) Manual dan Otomatis.
Ketua penyelenggara kontes robot tingkat internal UGM Sri Suning Kusumawardani ST, MT kepada wartawan mengungkapkan bahwa kontes ini dalam rangka menyeleksi wakil UGM di ajang tingkat regional dan nasional tahun 2008.
Begitu selektifnya, waktu yang diberikan untuk kesemua robot untuk menyelesaikan tuganya pun hanya dibatasi tujuh menit.
“Waktu kita batasi sekali selama 7 menit, untuk bisa menyelesaikan tugasnya mematikan lilin,†katanya.
Sedangkan dalam tingkat penilaian, dikemukakan oleh Sri sebisa mungkin menyamai kriteria penilaian dalam kontes robot nasional 2008.
Selain itu, semua jenis robot menggunakan mikrokontroler, sehinggga secara otomatis mencari sendiri target yang diinginkan.
“Setiap robot dilengkapi dengan sensor cahaya, ketika ada api, robotnya akan mencari sumber api tersebut, sampai dengan jarak tertentu robot tersebut akan mematikan api dengan kipas atau semprotan air. Setelah itu, robot harus kembali ke posisi semula,†tandasnya.
Direktur kemahasiswaan UGM Drs Hariyanto, MSi yang hadir menyaksikan kompetisi ini mengungkapkan kompetisi robot tingkat internal UGM ini baru pertama kali dilakukan. Ditambahkan Hariyanto, berdasarkan kesepakatan yang menang kompetisi ini akan memperkuat UGM di tingkat regional dan nasional.
“Tahun ini ada kebijakan baru, masing-masing universitas harus mengirimkan satu wakilnya untuk ikut kompetisi tingkat regional dan kompetisi nasional tahun 2008,†katanya.
Tidak heran jika para peserta begitu serius mengikuti kompetisi robot ini, jika menang maka akan mewakili UGM di tingkat regional, jika lolos akan ikut kontes robot cerdas Indonesia (KRCI) tingkat nasional yang bertema robot cerdas pemadam api dan Kontes Robot Indonesia (KRI) tingkat nasional robot panjat pinang, 14 juni 2008 di UI Jakarta. Kemudian pemenang nasional, akan mewakili Indonesia dalam kontes robot internasional ‘Abu Robocon 2008’ di Pune India. (Humas UGM/Gusti Grehenson)