• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kenyamanan Berwisata Jadikan Keistimewaan Pariwisata Jogja

Kenyamanan Berwisata Jadikan Keistimewaan Pariwisata Jogja

  • 26 Maret 2014, 15:57 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5748
Kenyamanan Berwisata Jadikan Keistimewaan Pariwisata Jogja

Yogyakarta masih menjadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Sayangnya, tingginya kunjungan wisatawan belum didukung dengan fasilitas memadai yang memberi kenyamanan berwisata. Hal itu dapat dilihat mulai dari kurangnya kantong parkir, kemacetan, menjamurnya sampah visual hingga lingkungan yang kurang tertata. Apabila hal tersebut tidak segera ditangani dikhawatirkan akan mengurangi keistimewaan pariwisata Yogyakarta. Bahkan kondisi demikian dapat mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.

Antropolog UGM,  Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra menyebutkan untuk mewujudkan keistimewaan Yogyakarta dalam bidang pariwisata dapat dilakukan dengan menjadikan kota pelajar ini sebagai tempat yang nyaman bagi semua orang. Pasalnya keistimewaan pariwisata Yogyakarta terletak pada nuansa kenyamanan yang ditawarkan melalui masyarakat yang akrab, hangat, dan lingkungan yang nyaman.

“Harapannya kedepan akan ada perda untuk mengatasai berbagai persoalan yang membelit Yogyakarta. Bagaimana membuat Yogyakarta sebagai sebuah kota yang terlihat keistimewaanya, kekhasannya, ngangeni, tetapi kenyamanannya tidak hilang,” paparnya dalam seminar “Mewujudkan Keistimewaan Yogyakarta Dalam Pariwisata” Rabu (26/3) di Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM.

Menurutnya situasi yang semakin tidak nyaman akan menghilangkan keistimewaan Yogyakarta. Karenanya perlu segera dilakukan penanganan untuk mengembalikan kenyamanan Yogyakarta.

“Tidak sedikit yang juga mengeluh merasa tidak nyaman lagi. Jogja tidak lagi berhati nyaman, tetapi berhenti nyaman. Kalau sudah tidak nyaman keistimewaan Yogyakarta akan hilang,” terangnya.

Heddy berkeyakinan melalui kerjasama dengan berbagai pihak terkait dan antarsektor, penanganan permasalahan tersebut bisa komperehensif. Dengan begitu pariwisata Yogayakarta bisa berkembang dengan baik.

“Artinya wisatawan tambah banyak, tetapi tidak terjebak dengan persoalan kemacetan, lingkungan kumuh, kurang parkir dan lainnya. Yang dibutuhkan pengaturan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Heddy juga menyinggung tentang wisata budaya tradisi alit yang belum banyak dikembangkan Yogyakarta. Padahal DIY memiliki potensi besar terhadap wisata ini.

“Sebetulnya banyak yang bisa dikembangkan, misalnya kesenian-kesenian di masyarakat pedesaan. Sayangnya wisata tradisi alit masih kurang mendapat perhatian. Pengembangan pariwisata Yogyakarta masih terfokus pada wisata tradisi ageng,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S, peneliti Puspar UGM. Menurutnya banyak wisata tradisi alit di DIY yang bisa dikembangkan untuk pariwisata. Hanya saja belum banyak pihak yang melirik wisata di tingkat masyarakat ini.

“Keistimewaan Jogja harus digali, masih banyak yang perlu diungkap salah satunya wisata tradisi alit,” katanya.

Chafid menuturkan dari wisata tradisi alit tidak hanya akan memberikan manfaat bagi kehidupan ekonomi masyarakat bawah. Namun ia meyakini dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk melakukan kunjungan ke Yogyakarta. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Pengamat UGM: Sinergisitas, Keamanan dan Kenyamanan Jadi Kunci Berkembangnya Pariwisata Indonesia

    Monday,26 September 2011 - 18:21
  • Keistimewaan Tata Ruang Kota Yogyakarta Makin Ditinggalkan

    Friday,28 August 2015 - 16:41
  • Pengembangan Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

    Monday,26 March 2018 - 16:20
  • Menggagas Wisata Edukasi Ramah Difabel

    Wednesday,14 June 2017 - 12:53
  • Olahraga Dongkrak Industri Pariwisata

    Thursday,26 April 2018 - 11:15

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual