• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Inovasi Teknologi
  • UGM Kembangkan Susu Kedelai Fermentasi untuk Balita Penderita Gizi Buruk

UGM Kembangkan Susu Kedelai Fermentasi untuk Balita Penderita Gizi Buruk

  • 10 April 2014, 13:14 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 10300
  • PDF Version
UGM Kembangkan Susu Kedelai Fermentasi untuk Balita Gizi Buruk

YOYAKARTA - Angka malnutrisi pada balita di Indoesia ternyata masih cukup tinggi sehingga masih mengundang keprihatinan bagi banyak sebagian kalangan peneliti di Perguruan Tinggi. Data Kementerian Kesehatan pada tahun 2012 menyebutkan, sedikitnya 900 ribu balita di Indonesia mengalami malnutrisi. Selain itu, bahan pokok pembuatan makanan bayi yang masih bertumpu pada susu impor juga menjadi masalah tersendiri.

Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengembangkan produk penunjang nutrisi alternatif. Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Ir. Indyah Sulistya Utamy, S.U., berhasil mengembangkan formulasi susu kedelai fermentasi sebagai bahan makanan penunjang nutrisi bayi. Indyah menceritakan, gagasan ini berawal dari hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan kedelai secara langsung tanpa fermentasi. Dari penelitian tersebut, kemudian dikembangkan untuk membuat formulasi dari susu kedelai yang sudah difermentasi. Menurut Indyah, kedelai memiliki beberapa kelebihan dibandingkan susu murni sebagai bahan pokok pembuatan makanan bayi. “Susunan asam amino pada kedelai ekuivalen dengan susu murni,” ujarnya saat ditemui di Laboratorium Gizi FTP UGM, Kamis (10/4).

Selain itu, susu kedelai yang sudah difermentasi dapat mengurangi oligosakarida sehingga kandungan protein lebih mudah dicerna. Agar bisa dibuat susu dalam bentuk bubuk, susu kedelai yang sudah difermentasi selanjutnya dilakukan proses penepungan. Hasil penepungan tersebut lalu dicampurkan beras yang sudah difermentasi. “Karbohidrat didapatkan dari beras yang sudah difermentasi, sedangkan proteinnya dari kedelai,” paparnya.

Penelitian yang bekerjasama dengan PT Sari Husada ini memakan waktu lebih kurang tiga tahun. Selama tiga tahun, kata Indyah, beberapa pengembangan dilakukan dalam penelitian susu kedelai fermentasi ini. “Tahun pertama kita fokuskan pada bubuk kedelai, tahun berikutnya kita kembangkan fermentasi kedelai, tahun ketiga kita mencampurkan susu kedelai fermentasi dengan beras fermentasi,” tuturnya.

Meski belum diluncurkan, produk ini nantinya akan dikemas berupa minuman dengan bahan baku susu kedelai fermentasi yang dicampur dengan beras fermentasi. Selain itu, produk ini juga akan ditambahkan dengan tambahan mineral, vitamin sesuai standar gizi untuk balita. Indyah mengaku, pihaknya belum bisa memastikan kapan produk ini bisa dipasarkan secara komersial. (Humas UGM/Faisol)

Berita Terkait

  • Seminar Menyelamatkan Generasi dengan Ketercukupan Makanan Bergizi

    Friday,10 June 2011 - 9:50
  • Mahasiswa UGM Meneliti Manfaat Susu Kedelai Terfermentasi

    Sunday,13 August 2017 - 20:48
  • Pola Asuh Anak Salah Akibatkan Gizi Buruk

    Friday,29 November 2013 - 15:28
  • Peneliti UGM Kembangkan ‘Ganyong’ untuk Atasi Gizi Buruk

    Tuesday,08 April 2008 - 12:57
  • Siti Helmyati Raih Gelar Doktor

    Wednesday,26 August 2015 - 12:39

Rilis Berita

  • Guru Besar FMIPA UGM Prof Subanar Berpulang 25 June 2022
    Guru Besar Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof
    Gloria
  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual