
Fakultas Pertanian UGM dan Kelompok Tani Ngudi Makmur Desa Ponggok, Trimulyo, Jetis, Bantul melakukan panen bersama galur baru padi R45, Kamis (30/4). Galur padi baru R45 merupakan hasil penelitian Faperta UGM yang ditanam di Bulak Ponggok II dengan menggunakan teknologi tepat guna dan pengelolaan tanaman terpadu secara spesifik.
Jika sebelumnya di Bantul menghasilkan rata-rata 6,3 ton gabah perhektar, dengan ujicoba pengamatan demplot galur baru ini mampu menghasilkan diatas 7 ton perhektar. Bahkan beberapa lokasi mampu mencapai 9,5 hingga 9,8 ton perhektar.
“Kita sebut galur baru karena memang belum dilepas sebagai varietas dan tahapannya masih ujicoba disini,” ujar Dekan, Dr. Djamhari saat melakukan panen bersama.
Dekan mengakui untuk melepas sebagai varietas baru memakan biaya yang tidak murah. Untuk melepas varietas baru, katanya, tidak kurang membutuhkan dana hingga 1 miliar rupiah.
“Dari penelitian terhadap R2, R8, dan lain-lain, potensi produksinya cukup besar. Alhamdullilah hasilnya cukup baik disini dan jika galur baru ini terus bagus maka tentunya siap untuk dilepas di lokasi-lokasi yang lain,” terangnya.
Tihar selaku ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur Ponggok sekaligus Ketua Gapoktan Kecamatan Trimulyo, Bantul merasa bersyukur atas keberhasilan panen galur baru Padi R45. Dengan pendampingan Fakultas Pertanian UGM berupa bentuan benih dan teknologi serta hasil panen dibeli pendamping menjadikan kelompok petani diuntungkan.
“Yang dulu belum mau menerapkan ilmu dengan benar, sekarang petani sadar mau melaksanakan bertani yang benar. Karena apa, sebab kita selalu didampingi dan diajak studi banding ke lokasi lain seperti lahan pertanian di Kebon Agung, Imogiri,” ungkapnya. (Humas UGM/ Agung)