Harga penutupan saham yang mendekati harga tawar menunjukkan bahwa pemegang saham lama (penjual) seolah-olah dipaksa menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari permintaan mereka. Hal ini dimungkinkan, karena perintaan yang diajukan tidak mendapat respon dari pasar dan pemegang saham lama berada pada posisi untuk segera menjual sahamnya.
Menurut Fitri Ismiyanti SE MSi, pemegang saham potensial (pembeli) pada kondisi ini mendapatkan saham dengan harga yang mendekati harga tawarnya. Pada kondisi ini, pemegang saham lama menyadari bahwa agency cost perusahaan tinggi, sehingga diperkirakan bahwa pergerakkan nilai perusahaan yang akan datang tidak menguntungkan.
“Pemegang saham lama akan terpaksa memberikan diskon kepada pemegang saham potensial. Kondisi ini menyebabkan harga penutupan saham perusahaan yang menjadi kesepakatan bersama cenderung mendekati harga tawar,†ujar Fitri Ismiyanti, saat ujian terbuka program doktor, Sabtu (29/9) di Sekolah Pascasarjana UGM, dengan promotor Prof Dr Eduardus Tandelilin MBA dan ko-promotor Prof Dr Jogiyanto HM MBA serta Dr Mamduh M Hanafi MBA.
Kata Fitri, pemegang saham potensial berkeyakinan bahwa agency cost perusahaan yang tinggi menyebabkan nilai perusahaan rendah namun nilai tersebut masih bisa ditingkatkan melalui mekanisme struktur kepemilikan dan kebijakan keuangan perusahaan yang lain.
Dalam penelitiannya, perempuan kelahiran Klaten 23 September 1976 ini melakukan pengamatan seputar informasi harga penutupan (harga kesepakatan) harian antara penjual dan pembeli serta rentang antara harga minta dengan harga penutupan, dan rentang antara harga tawar dengan harga penutupan, sehingga dapat dikatakan penelitian ini menggunakan sudut pandang mikrostruktur pasar guna menjelaskan konflik keagenan. Sudut pandang tersebut memberikan pemahaman dalam meneliti perilaku dan operasi pasar modal berdasar pergerakan intrahari.
Desertasi “Agency Cost Pada Mikrostruktur Pasar: Pendekatan Rentang Harga†memberikan pemikiran baru, bahwa tinggi atau rendahnya konflik keagenan mempengaruhi hubungan agency cost terhadap kinerja. Analisis mengenai besaran konflik dan pengaruhnya sangat penting dipahami oleh praktisi untuk membantu pengambilan keputusan dalam menilai suatu perusahaan, dan menentukan keputusan investasi.
“Penelitian ini juga memberikan pandangan baru mengenai pentingnya perusahaan untuk mempertimbangkan agency cost dalam proses pengendalian konflik keagenan karena dampaknya terhadap nilai perusahaan. Masing-masing mekanisme pengendalian terutama melalui kepemilikan memerlukan agency cost yang selanjutnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan,†tukas istri Dr Putu Anom Mahadwartha, ibu Zahra Fadilla Ekasuci, yang dinyatakan lulus predikat cumlaude. (Humas UGM).