• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mengubah Tradisi Regenerasi Politik Menuju Demokrasi Bermakna

Mengubah Tradisi Regenerasi Politik Menuju Demokrasi Bermakna

  • 21 May 2014, 13:46 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5211
Mengubah Tradisi Regenerasi Politik Menuju Demokrasi Bermakna

Indonesia saat ini dikenal sebagai negara paling demokratis di Asia Tenggara. Kondisinya jauh berbeda dibandingkan ketika Orde Baru. Namun, yang jarang dipikirkan adalah wujud demokrasi yang dianut saat ini apakah memang sudah sesuai dengan nilai-nilai dan hasil sejarah perjuangan bangsa Indonesia sendiri atau belum.

“Itu hasil perjuangan sejarah panjang masyarakat Barat. Harusnya kita perlu melihat dari hasil perjuangan sejarah bangsa sendiri,” tegas sosiolog dari Murdoch University, Prof. Vedi R. Hadiz saat menjadi pembicara kunci pada Konferensi Nasional Sosiologi III dengan tema "Transformasi Demokrasi Indonesia Menuju Perubahan yang Bermakna" di FISIPOL UGM, Rabu (21/5).

Vedi melihat munculnya kevakuman ketika terjadi transisi demokrasi di tahun 1998 menyebabkan kekuatan lama di jaman Orde Baru kemudian mentransformasikan diri ke dalam institusi-institusi demokrasi. Mereka pun kemudian beranggapan bahwa otoritarianisme tidak diperlukan. Melalui institusi-institusi demokrasi mereka masuk, seperti melalui parpol, pemilu hingga pers.

“Hal ini membuka peluang dan suasana lebih cair. Pers lebih bebas jika dibandingkan dengan Australia. Partai politik pun tak lagi terpusat di Cendana,” katanya.

Regenerasi politik semacam ini, kata Vedi, tereplikasi hingga tingkat lokal di daerah. Regenerasi politik melalui institusi demokrasi yang sebenarnya masih dilakukan oleh orang-orang lama. Perubahan teknis seputar demokrasi ternyata tidak menjamin sepenuhnya perubahan politik sehingga diperlukan solusi alternatif untuk mengubah tradisi regenerasi politik agar lebih bermakna.

“Harus ada counter hegemony. Kampus sebenarnya punya peran meskipun dengan basis sosial rendah. Masyarakat yang dimarjinalkan ketika sistem otoriter maupun demokrasi berkuasa sebaiknya tetap dirangkul,” tambah Vedi.

Sementara itu ketua panitia konferensi, Arie Sujito menjelaskan tujuan acara tersebut yaitu mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat untuk menata sistem politik nasional dalam rangka transformasi demokrasi menuju perubahan yang bermakna.

“Konferensi tidak hanya membahas persoalan demokrasi seperti pendangkalan politik, tetapi juga mendorong transformasi demokrasi dengan memberikan pemahaman bahwa rakyat harus menjadi subjek politik, termasuk menentukan kepemimpinan nasional,” tutur Arie. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Demokratisasi Wujud Transformasi Budaya Melawan Feodalisme

    Wednesday,30 October 2013 - 10:41
  • Amien Rais Mengecam Tradisi Melenyapkan Tokoh Politik Di Pakistan

    Friday,28 December 2007 - 13:39
  • Raih Doktor Usai Teliti Tautan Politik Ormas Sipil dan Parlemen

    Saturday,24 October 2015 - 15:43
  • Raih Doktor Usai Teliti Pergolakan The Arab Spring

    Tuesday,22 March 2016 - 0:08
  • Membangun Ruang Publik Bebas Dari Ujaran Kebencian

    Tuesday,30 August 2022 - 9:22

Rilis Berita

  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria
  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual