• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • 28 Persen Kebutuhan Konsumsi Daging Sapi Nasional Masih Impor

28 Persen Kebutuhan Konsumsi Daging Sapi Nasional Masih Impor

  • 08 November 2007, 12:46 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4915

Yogya, KU

Setiap tahun, Indonesia memerlukan sebanyak 700 hinggga 800 ribu ekor sapi yang didatangkan dari Australia untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging. Sekitar 350 ribu ekor dalan bentuk sapi hidup, selebihnya dalam bentuk daging.

Demikian yang diungkapkan Direktur Budidaya Ternak Ruminansia dari Direktorat Jenderal Peternakaan Departemen Pertanian RI Ir Fauzi Luthan, usai menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional ‘Peternakan dan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan,’ Kamis (8/11) dalam rangka Dies Natalis Ke-38 Fakultas Peternakan UGM.

Menurut Fauzi Luthan, saat ini Indonesia belum swasembada daging sapi karena 28 persen kebutuhan daging sapi masih impor dari Australia. Dirinya mengatakan, paling tidak untuk swasembada daging sapai minimal kebutuhan impor hanya 10 persen.

“Pemerintah sudah menargetkan tahun 2010 kita sudah swasembada daging sapi, dan program ini sudah dicanangkan sejak dua tahun lalu, dimulai dengan program reguler,” ujarnya.

Diakui Fauzan, kendala yang dihadapi dalam mencapai target swasembada daging sapi tersebut, kecilnya peningkatan kelahiran sapi induk. Di Indonesia menurut Fauzan tingkat kelahiran ternak sapi induk relatif masih sangat kecil, sekitar 15,8 persen dari 3, 1 juta ekor sapi induk yang ada

“Jika ini bisa kita tingkatkan sekitar 60-70 persen maka kebutuhan akan swasembada daging sapi akan segera tercapai, “ tegasnya.

Salah satu upaya yang akan dilakukan, kata Fauzan, diantaranya melakukan penyuluhan dan pembimbingan kepada peternak, menyiapkan inseminasi buatan yang lebih baik dan melakukana penangangan kesehatan terhadap gangguan reproduksi ternak.

“Yang terjadi selama ini, program inseminasi buatan yang dianggap kurang berhasil, padahal ternaknya yang kurang siap dengan adanya gangguan reproduksi,” katanya.

Maka dari itu, kata Fauzan, Deptan setidaknya masih membutuhkan sebanyak 10 ribu tenaga penyuluh pertanian kontrak termasuk di dalamnya tenaga peternakan yang difokuskan pada daerah sentra sapi potong dan sapi perah.

Lebih lanjut Fauzan menambahkan, ada 18 provinsi yang difokuskan, diantaranya Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Lampung, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel, Sultra, Sulteng, Kalsel dan Kalbar.

“Mulai tahun 2008 kita akan menerapkan program percepatan di daerah–daerah yang memiliki induk populasi ternak dalam jumlah besar, ini yang kita push (dorong) peningkatan kelahirannya dengan cara meningkatakan jumlah bantuan pejantan unggul, inseminasi buatan, dan penanganan kesehatan reproduksi,” tandasnya. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Pemerintah Perlu Impor Bibit Sapi

    Monday,13 June 2016 - 14:23
  • Mentan: Pemenuhan Daging Sapi Nasional Belum Libatkan Perbankan, Swasta, dan Masyarakat

    Sunday,08 November 2009 - 18:50
  • Seminar Menghadapi “Ketercukupan Daging Sapi 2010”

    Thursday,03 August 2006 - 8:49
  • Swasembada Daging, RI Butuh Impor Sapi Bibit Bukan Sapi Potong

    Friday,20 September 2013 - 12:09
  • Upaya Pembibitan Sapi Perlu Diperkuat

    Wednesday,27 April 2016 - 18:57

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual