• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kampus dan Masyarakat Sipil Bisa Mendorong Isu Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

Kampus dan Masyarakat Sipil Bisa Mendorong Isu Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

  • 09 Juni 2014, 09:51 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3200
  • PDF Version
Kampus dan Masyarakat Sipil Bisa Mendorong Isu Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

YOGYAKARTA - Pemerintah dan swasta dianggap belum maksimal dalam menyelesaikan berbagai persoalan krisis lingkungan yang ada di muka bumi, bahkan program pembangunan berkelanjutan belum menjadi isu paling utama yang dijalankan. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat sipil dan masyarakat kampus sangat dibutuhkan untuk mendorong kemauan politik pemerintah dan keberpihakan swasta.

Dr. Darwis Khudori, MA., DEA, pengajar Universitas Le Havre, Perancis, menyatakan, saat ini pembangunan berkelanjutan menghadapi dua persoalan serius, yakni permasalahan krisis lingkungan dan urbanisasi. “Bukan hanya persoalan material, namun juga persoalan immaterial seperti perbedaan budaya dan gaya hidup,” kata Khudori dalam Seminar Internasional bertajuk ‘The State, Business, Civil Society  and The Role of University In Search of a Common Platform for Collaboration’ di Ruang Seminar Perpustakaan UGM belum lama ini.

Yukio Kamino, peneliti dan coordinator The Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) International bahkan menilai, aktifitas manusia menjadi faktor yang dominan dalam mempengaruhi iklim dan lingkungan di bumi. “Saat ini, kondisi atmosfer, geologi, hidrologi, dan proses alam lainnya sangat dipengaruhi tingkah laku manusia,” jelasnya.
 
Menurutnya, pendidikan tinggi bisa menjadi pemberi pengetahuan dan penyadaran bahwa manusia harus menyesuaikan diri dengan bumi. Selain sebagai pemberi pengetahuan dan penyadaran dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, lembaga pendidikan tinggi juga berfungsi sebagai perekat antara ketiga aktor utama, pemerintah, pasar dan masyarakat sipil.

Gabriel Lele, Ph.D, Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik UGM, menilai, lembaga pendidikan memiliki otonomi dan netralitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan kontribusi dengan melakukan konfiguransi antar aktor dalam mendorong pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Mussolini Sinsuat Lidasan, Direktur Qalam Institute of Islamic Identities and Dialogue in Southeast Asia – Anteneo de Davao University, Philippines mengatakan pembangunan yang berkelanjutan juga harus memperhatikan kondisi hidup manusia. “Perdamaian, toleransi dan saling menghargai juga harus menjadi salah satu indikator suksesnya pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya. (Humas UGM/Faisol)

Berita Terkait

  • UGM Masuk Daftar 10 Kampus Terhijau di Indonesia

    Tuesday,08 December 2020 - 11:06
  • 150 Peneliti Dunia Diskusikan Perkembangan Ketekniksipilan

    Tuesday,11 September 2012 - 13:48
  • UGM Entaskan 22 Ribu Penyandang Buta Aksara

    Thursday,19 November 2009 - 16:22
  • Kampus Perlu Mengajarkan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

    Tuesday,12 November 2019 - 14:02
  • Menteri PUPR Beri Wejangan pada Calon Wisudawan UGM

    Tuesday,21 November 2017 - 11:54

Rilis Berita

  • Booster Tetap Harus Dilakukan 04 July 2022
    Pemerintah melalui juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, meminta kepada masyarakat u
    Agung
  • Penanganan PMK dan Hukumnya untuk Kurban Iduladha 04 July 2022
    Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mewabah di berbagai daerah di Indonesia sejak akhir April 2022 samp
    Satria
  • Dies ke-34 MM FEB UGM Luncurkan Buku “Mencetak Pemimpin Bisnis” 03 July 2022
    Program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (MM FEB UG
    Gusti
  • Refleksi dan Proyeksi Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia 02 July 2022
    Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Ke
    Satria
  • Mahasiswa UGM Raih Silver Medal dalam Inovation Exhibition di Malaysia 01 July 2022
    Sekelompok mahasiswa UGM membawa ide/gagasan yang diberi nama “Kiddie Wallet” ke 
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual