Perpustakaan UGM berencana menambah layanan baru yaitu Windows of the World (WoW). Windows of the World adalah salah satu bentuk layanan yang dirancang menyediakan informasi mengenai kekhasan dan kekayaan Indonesia, serta negara lain di berbagai belahan dunia.
Kepala Perpustakaan UGM, Dra. Nawang Purwanti, M.Lib., menjelaskan sebagai pusat informasi dan pembelajaran, perpustakaan UGM terus berupaya bergerak dinamis dan tanggap terhadap perubahan kebutuhan informasi. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat fungsi perpustakaan dalam penyediaan referensi dan sumber informasi untuk kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya dengan pengembangan jenis layanan.
“Ke depan perpustakaan UGM akan membuka layanan baru yakni Windows of the World. Dari layanan ini harapannya bisa menjadi jendela bagi segenap civitas akademika untuk mempelajari bangsa-bangsa lain di dunia secara lebih dekat,” terangnya, Senin (16/6) di Perpustakaan UGM.
Nawang menjelaskan WoW menyediakan layanan Indonesia Indigenous Resources Center, International Corner, dan Institusional Corner. Layanan ini memberikan kesempatan kepada civitas akademika dan juga masyarakat pengguna perpustakaan untuk mengakses informasi terkait budaya, nilai, dan informasi dari Indonesia dan belahan dunia lainnya. Nantinya seluruh civitas akademika UGM dan masyarakat luas dapat mengakses informasi dari buku-buku dan sumber informasi virtual serta berbagai kursus dan pameran yang disediakan oleh mitra UGM.
Lebih lanjut disampaikan Nawang, WoW dirancang dengan menjadikan perpustakaan sebagai jendela yang terhubung dengan pusat akses lain yaitu rumah budaya dan rumah internasional, pusat-pusat studi berbasis kewilayahan, organisasi mahasiswa, dan mitra lain internal dan eksternal UGM. Harapannya melalui jendela Wow seluruh civitas akademika UGM dapat memiliki pengalaman merasakan kebudayaan dan situasi di belahan negara lain baik lewat informasi, pameran, maupun kursus-kursus dan program-program yang diselenggarakan.
Wow nantinya akan dibuka di lantai 1 gedung L1 perpustakaan UGM. Dilengkapi dengan area pameran, dan berbagai stan yang disedikan mitra UGM seperti stan budaya, seni, dan bahasa, stan politik dan ekonomi, stan sosial dan humaniora, stan sains dan teknologi, serta stan yang menyediakan informasi beasiswa pendidikan secara global. Selain itu juga akan disedikan stan yang memberikan informasi berbagai penyelenggaraan kegiatan internasional yang diadakan di lingkungan UGM misalnya kursus, promosi beasiswa, dan program lain. Tidak hanya itu, WoW juga akan dilengkapi dengan fasilitas ruang untuk telekonferensi, ruang diskusi, dan ruang pemutaran film. “Layanan Indonesia Indegenous Research Center siap dibuka bulan Juli mendatang. Sementara untuk international corner maupun institusional corner masih dalam proses penjajakan kerjasama dengan mitra terkait,” imbuhnya.
Dalam upaya mendukung visi UGM sebagai perguruan tinggi nasional berkelas dunia, Perpustakaan UGM terus berupaya menyediakan beragam referensi baru yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran dan penelitian. Hingga saat ini setidaknya terdapat koleksi 145.348 judul buku, 23.595 judul penelitian, 61.030 laporan penelitian berbentuk digital, 3.884 buku serial, 7 koran dilanggan, 40 objek kliping.
“Koleksi terus kita tambah, namun prioritas pengembangan koleksi perpustakaan termasuk repositori institusi saat ini lebih diutamakan ke bentuk digital,” jelasnya.
Untuk melengkapi sumber-sumber referensi terkini, sejak tahun 2004 Perpustakaan UGM melanggan beragam database online berupa e-book maupun jurnal internasional. Saat ini setidaknya 91.736 e-books dan 75.809 jurnal internasional dilanggan dari berbagai database.
Selain menambah jumlah koleksi pustaka, perpustakaan UGM juga melakukan penambahan jam pelayanan kunjungan perpustakaan. Terhitung mulai bulan Mei 2014 lalu, perpustakaan UGM menambah jam layanan pada hari Minggu. Sebelumnya perpustakaan hanya membuka layanan baca dari Senin hingga Sabtu. Namun kini jam kunjungan diperpanjang dari Senin-Kamis mulai pukul 08.00-19.45 WIB, Jumat pukul 08.00-19.00 WIB, Sabtu pukul 08.00-16.00 WIB.
“Penambahan dan perpanjangan jam layanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kunjungan mahasiswa di hari-hari libur,” terangnya.
Nawang menyebutkan kedepan pihaknya akan melakukan sejumlah penambahan fasilitas learning commons yang lebih memadahi dilengkapi dengan sarana belajar mandiri maupun berdiskusi.
“Kunjungan saat ini kebanyakan didominasi untuk belajar mandiri, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana kunjungan hanya untuk kepentingan pinjam bahan pustaka sehingga akan diupayakan penambahan fasilitas learning commons,” katanya.
Ditambahkan, untuk peningkatan kualitas layanan, perpustakaan UGM memfasilitasi para staf untuk mengikuti kegiatan seminar, workshop, diskusi ilmiah, maupun studi lanjut dalam upaya peningkatan kapasitas SDM. Sejumlah prestasi juga berhasil diraih pustakawan UGM dalam berbagi kompetisi seperti lomba pustakawan berpretasi tingkat daerah dan nasional serta hibah kompetisi penelitian.
Belum lama, perpustakaan UGM juga berhasil meraih penghargaan dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY atas pencapaian sebagai perpustakaan yang telah terakreditasi A dari Perpustakaan Nasional. Selain UGM penghargaan juga diberikan pada perpustakaan UIN, perpustakaan Universitas Sanata Dharma, perpustakaan MAN 3 Yogyakarta, dan SMA 1 Yogyakarta. (Humas UGM/Ika)