![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/1606141402904105873012630-680x510.jpg)
Sebagai sekolah bisnis yang telah memperoleh akreditasi AACSB, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) tidak hanya berkomitmen memenuhi standar keunggulan, tetapi juga berkomitmen untuk memastikan bahwa mereka akan terus memberikan pendidikan berkualitas tinggi untuk mahasiswa.
Dashboard for Excellence Quality and Productivity Improvement (DEQPI) merupakan salah satu program di bawah naungan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada untuk peningkatan bidang penelitian. Salah satu kegiatan yang telah dilakukan yaitu seminar penelitian WWU Index hasil kerjasama antara Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) belum lama ini. Hadir sebagai pembicara seminar Rika Fatimah P.L., ST., M.Sc., Ph.D, selaku Direktur DEQPI FEB-UGM.
Rika menjelaskan seminar penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menggantikan perspektif gender menjadi “unik”. Keunikan ini merupakan sebuah sudut pandang baru dalam memandang perbedaan antara kaum pria dengan perempuan. Keunikan perempuan berbeda dengan istilah gender yang lebih menyoroti tentang kesetaraan antara laki-laki dengan perempuan, sedangkan “keunikan” lebih menekankan kepada bagaimana perbedaan perempuan dan laki-laki merupakan sebuah fitrah-Nya.
“Pembahasan tentang gender umumnya berangkat dari psikologi dan sosiologi. Sedangkan pada penelitian WWU Index, perspektif yang digunakan berasal dari manajemen bisnis, terutama produktivitas dan kualitas,” katanya.
Ia menambahkan bahwa temuan dalam penelitian WWU Index Indonesia-Malaysia ini sangat menarik untuk disikapi dengan menjadikan diantaranya best practice dan identifikasi room for improvement. Indeks ini dapat dijadikan rujukan untuk pengambilan keputusan peningkatan kualitas dan produktifitas dengan pendekatan yang lebih terfokus, efisien, dan prioritas.
“Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penekanan lebih besar perlu diambil oleh pemerintah untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi perempuan terutama dalam hal pengembangan diri,” imbuh Rika (Humas UGM/Satria)