• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Diperlukannya Revisi Tata Ruang dalam Memperkecil Risiko Bencana

Diperlukannya Revisi Tata Ruang dalam Memperkecil Risiko Bencana

  • 05 Oktober 2007, 14:49 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4695

Tingginya risiko bencana di Indonesia yang mengancam keselamatan jiwa penduduk Indonesia, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan bencana, perlu diperkecil dengan revisi tata ruang.

"Kondisi Indonesia yang rawan terhadap bencana menuntut dilakukannya revisi tata ruang berbasis risiko bencana untuk mereduksi risiko bencana," kata Pengelola Program Master Geoinformasi Perencanaan Kawasan dan manajemen Risiko Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr HA Sudibyakto MS di Yogyakarta, Kamis sore (4/10) dalam Diskusi bulanan ‘Potensi Bencana Alam dan Kesiapan Masyarakat Menghadapi Bencana’ di Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM.

Menurut dia, meningkatnya jumlah penduduk yang rentan terhadap ancaman bencana, serta ketidakmampuan mereka dalam menghadapinya akan memperbesar risiko bencana. "Risiko bencana di Indonesia tergolong tinggi, karena selain disebabkan oleh banyaknyajenis bahaya, juga diakibatkan oleh meningkatnya jumlah penduduk yang rentan terhadap bahaya bencana," katanya

Ia mengatakan, secara demografis jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di kawasan bencana meningkat, baik di kawasan pemukiman sepanjang aliran sungai, daerah pesisir, maupun daerah tangkapan air bagian hulu.

Letak wilayah Indonesia yang secara geologis terletak di antara pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik, menyebabkan jalur subduksi aktif yang menimbulkan frekuensi kegempaan tinggi.

Secara geografis, Indonesia yang berada pada pada daerah tropika basah, juga berpotensi pada timbulnya hujan dengan intensitas tinggi. Potensi tersebut didukung oleh ancaman badai tropis di wilayah utara Australia dan Filipina, sehingga berpotensi menyebabkan banjir dan gelombang laut yang tinggi.

"Selain itu, secara geomorfologi dan hidrologi, Indonesia juga rawan terhadap berbagai bencana alam," katanya.

Menurut dosen Fakultas Geografi UGM ini, meningkatnya frekuensi bencana akan memberikan dampak kerugian ekonomis yang besar, sehingga diperlukan upaya untuk merevisi tata ruang yang berbasis risiko bencana, serta dikembangkannya pendidikan dan pelatihan kebencanaan.

"Tata ruang yang dikembangkan di Indonesia belum banyak memperhatikan aspek risiko bencana, padahal kondisi tersebut juga diikuti meningkatnya jumlah penduduk," katanya. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • UGM Kirim Tim Survei ke Dieng

    Tuesday,07 June 2011 - 9:14
  • PELATIHAN MANAJEMEN RISIKO BENCANA

    Monday,27 March 2006 - 15:35
  • Rawan Gempa dan Tsunami, Bantul Perlu Perkuat Mitigasi

    Sunday,18 December 2011 - 10:01
  • Prof. Junun: Geomorfologi Efektif Kurangi Risiko Bencana

    Thursday,25 November 2010 - 9:06
  • Pakar UGM: Pahami Isu Perubahan Iklim dengan Benar

    Friday,23 September 2011 - 17:21

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual