Tim mahasiswa UGM mengembangkan alat diagnostik yang mempermudah tenaga medis melakukan pemeriksaan gigi. Mereka adalah Silva Eliana A. (FKG), Ratih Setyawati (FKG), Rido Ahmad Z. (Tekink Industri), Zakaria A.R. (Teknik Industri), dan Ahmad Zihni (Teknik Mesin) yang mengembangkan inovasi alat dental light-on (Dentalion).
Dentalion merupakan alat diagnostik yang dikembangkan dengan mengkombinasikan antara kaca mulut dengan lampu penerangan jenis LED. Selain itu, alat ini bersifat portable sehingga mudah digunakan dan bisa dibawa kemana saja.
“Dengan bantuan alat ini tenaga kesehatan gigi dan mulut akan sangat terbantu dalam melakukan pemeriksaan dimana saja termasuk saat melakukan pengabdian di daerah pelosok karena sifatnya yang portabel. Kalau dental chair kan harus digunakan di rumah sakit, distribusinya sulit dan mahal,” jelas Silva saat bincang-bincang dengan wartawan, Jumat (20/6) di Ruang Fortakgama UGM.
Prinsip kerja Dentalion cukup sederhana, hanya dengan memasukkan kaca mulut kedalam selongsong logam yang telah dilengkapi dengan lampu LED. Begitu kaca mulut dimasukkan, lampu secara otomatis akan menyala dan alat siap digunakan untuk pemeriksaan.
“Prinsipnya plug and play saja. Untuk selongsongnya berisi baterai A 27 yang bisa tahan digunakan hingga 10 jam,” terangnya.
Ditambahkan Ridho selain bersifat portable, alat yang mereka kembangkan juga memiliki keunggulan lain yakni tahan panas hingga suhu 127 derajat. Dengan begitu, alat tidak akan rusak apabila melalui proses sterilisasi.
“Alat ini tidak akan rusak jika disterilkan atau direbus karena tahan panas sampai 127 derajat celcius,” jelasnya.
Saat ini Silva dan empat rekannya mengembangkan lima macam Dentalion yang telah dijual di pasaran. Selain Dentalion dengan kaca mulut biasa, mereka mengembangkan Dentalion dengan kaca mulut antiembun, kaca mulut front surface, kaca mulut magnifying, serta kaca mulut double-side.
“Saat ini kami memproduksi hingga 100 unit perbulannya. Sementara yang paling laris di pasaran Dentalion dengan kaca mulut antiembun,” kata Ridho.
Untuk dentalion jenis kaca mulut biasa dijual seharga Rp.125.000,-, sedangkan jenis kaca mulut magnifying seharga Rp. 200.000,-. Sementara untuk jenis kaca mulut, antiembun dan front surface dibanderol dengan harga Rp. 160.000,-, lalu jenis kaca mulut double-side seharga Rp. 230.000,-.
“Sementara kami baru pasarkan di RSGM Soedomo. Kami jualnya sepaket kaca mulut dilengkapi dengan selongsong lampu LED. Untuk selongsongnya saja dijual Rp. 80.000,-, itu pun khusus setelah pembelian kedua,” ujarnya. (Humas UGM/Ika)