Yogya, KU
Pengembangan bidang peternakan perlu mendapat perhatian serius mengingat permintaan daging belum dapat dipenuhi di dalam negeri. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya produktivitas ternak karena kualitas pakan yang sangat rendah. Selain, itu masih rapuhnya industri pakan di Indonesia, sehingga menyebabkan tingginya ketergantungan terhadap pakan yang berbahan baku impor.
Demikian yang disampaikan Inspektur Jenderal Departemen Pertanian Prof. Dr Ir Zaenal Bachruddin, M.Sc dalam Seminar Nasional ‘Kearifan Lokal dalam Penyediaan serta Pengembangan Pakan dan Ternak di Era Globalisasi’, Jumat (27/7) di Fakultas Peternakan UGM.
Menurut Zaenal, salah satu solusi yang ditawarkan adalah penerapan sistem integrasi tanaman ternak dengan melakukan sinergisme yang saling menguntungkan antara petani dan peternak.
“Petani bisa memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk organik, sebaliknya peternak memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak yang berasal dari limbah padi, jerami, jagung dan limbah kacang-kacangan,†ujar Zaenal.
Zaenal memaparkan beberapa contoh sinerjisitas dalam penyediaan pakan melalui pertanian terpadu berbasis peternakan diantaranya, pemanfaatan pakan limbah jagung dan kedelai untuk ternak babi di Sumatera Utara, pemanfaatan lumpur sawit untuk pakan unggas yang dihasilkan melalui daur ulang biomas di Kalimantan Tengah, pembudidayaan jangkrik untuk pakan ikan dan burung dengan menggunakan pakan dari limbah wortel, daun pepaya dan jagung muda di Provinsi Riau, serta pembudidayaan keong emas untuk pakan itik yang diberi makanan berbasis ikan di Kalimantan Selatan.
Lebih jauh dikatakan oleh Zaenal, upaya untuk meningkatan inovasi penyediaan pakan ternak perlu dipertimbangkan aspek pemberdayaan berbagai sumberdaya yang tersedia di daerah-daerah.
“Hal ini dimaksudkan agar potensi yang ada ada di daerah tertentu dapat dipergunakan secara optimal sehingga dapat mengurangi risiko penggunaan dana yang berlebihan,†tuturnya.
Prof Zaenal menekankan bahwa pengembangan inovasi penyediaan pakan ternak memiliki peranan strategis bagi masyarakat pedesaan, karena limbah ternak juga penghasil pupuk organik dan sangat baik untuk meningkatkan produksi pertanian. (Humas UGM)