Yogya, KU
Program Studi Ilmu Politik Fakultas Isipol UGM dan Pusat Studi Sosial Asia Tenggara bersama Konsorsium UGM untuk masalah Masalah Konflik, Kekuasaan dan Demokrasi meluncurkan Program Magister Kajian Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Asia Tenggara (Magister in Human Rights and Democracy Studies in Southeast Asia).
Peluncuran program setingkat Strata-2 (S2) milik Fakultas Isipol UGM ini dimaksudkan untuk mempromosikan kajian antardisiplin dalam melihat persoalan demokrasi dan hak asasi manusia. Program S2 Kajian HAM dan Demokrasi Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada ini bekerjasama dengan Universitas Oslo, Norwegia dan Universitas Colombo, Srilangka.
“Program ini juga menawarkan beasiswa secara kompetitif dan kesempatan mengambil mata kuliah selama satu semester di beberapa institusi pendidikan di luar negeri, seperti di Norwegia, Srilanka, Singapura dan Thailand,†ujar Dekan Fakultas Isipol UGM Prof. Dr. Mohammad Mochtar Mas’oed, MA dalam memberikan sambutan sekaligus membuka program Magister Kajian Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Asia Tenggara UGM, Senin (30/7) di Gedung Auditorium PAU UGM.
Ikut hadir dalam acara peluncuran diantaranya, Dekan Psikologi UGM Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, S.U, Ketua Lembaga penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Prof Dr Tech. Ir Danang Parikesit, M.Sc, Kepala Pusat studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Dr. Aris Arif Mundayat.
Menurut Mas’oed dengan dibukanya program S2 ini diharapkan kajian-kajian dalam ilmu sosial di Indonesia dapat membangun perspektif yang lebih luas yang berbasis regional dalam konteks Asia Tenggara. (Humas UGM)