• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Keluarga Dasar Pembentukan Perilaku Pembelian Kompulsif

Keluarga Dasar Pembentukan Perilaku Pembelian Kompulsif

  • 17 Juli 2014, 09:59 WIB
  • Oleh: Agung
  • 10078
Keluarga Dasar Pembentukan Perilaku Pembelian Kompulsif

Berbelanja merupakan bagian rutin dalam kehidupan shari-hari. Individu melalui aktivitas berbelanja dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dalam situasi tertentu, membeli atau berbelanja mungkin bisa tanpa perencanaan, bahkan bagi mereka yang memiliki kecenderungan sebagai pembeli kompulsif. Ketidakmampuan mengendalikan hasrat untuk membeli sesuatu dapat mendorong mereka untuk melakukan apa saja asalkan hasrat tersebut dapat terpenuhi.

Menurut Retno Mangestuti, M.Si, dosen Fakultas Psikologi, Universitas Islam negeri (UIN) Malang, pembelian kompulsif merupakan fenomena psikoekonomik yang banyak melanda di kehidupan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Fenomena ini bisa diartikan sebagai suatu aktivitas pembelian yang berulang sebagai akibat dari adanya peristiwa yang tidak menyenangkan ataupun perasaan yang negatif dikarenakan oleh rasa ketagihan (kecanduan), tertekan, atau rasa bosan.

"Pembelian kompulsif ini juga dapat diartikan sebagai bentuk pembelian dengan kontrol yang lemah atau berlebihan, dorongan yang berkenaan dengan pembelajaan dan pengeluaran, yang konsekuensinya bersifat merugikan", ujarnya di Fakultas Psikologi UGM, Rabu sore (13/7) saat menempuh ujian terbuka program doktor.

Pembelian kompulsif, kata Retno, memiliki konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang. Konsekuensi jangka pendek, ia dapat bersifat  positif seperti pengurangan stres dan ketegangan, peningkatan konsep diri, dan peningkatan dalam hubungan interpersonal. Sedangkan jangka panjang, pada umumnya merupakan hal yang merugikan, baik secara ekonomi maupun psikologis seperti tingginya tunggakan kartu kredit, hutang pribadi yang berlebihan, rendahnya tabungan, terjerat kasus hukum, munculnya perasaan rendah diri, rasa bersalah, depresi, cemas, frustasi serta munculnya konflik interpersonal.

"Banyak faktor yang menyebabkan munculnya pembelian kompulsif. Faktor lingkungan keluarga, faktor psikologis seperti penghargaan diri, status sosial yang dipersepsikan, dan fantasi. Selain itu faktor sosiologis, berupa tayangan televisi, teman sebaya, frekuensi berbelanja, serta kemudahan mengakses dan menggunakan kartu kredit," katanya.

Dalam desertasinya "Model Pembelian Kompulsif Pada Remaja", disebutkan meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada individu dengan usia rata-rata di awal 30 tahun, pembelian kompulsif rata-rata terjadi pada usia remaja atau awal umur dua puluhan. Bahwa individu di usia 18 sampai dengan 21 tahun memiliki kecenderungan yang tinggi untuk berperilaku kompulsif.

Hasil survei bidang klinis menunjukkan 80 persen sampai 95 persen dari mereka yang berperilaku kompulsif adalah perempuan. Hal ini menunjukkan perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap pembelian kompulsif.

"Alasannya perempuan lebih lebih mementingkan penampilan, agar dapat diterima dalam lingkungan pergaulannya. Disamping itu, perempuan cenderung membutuhkan penyaluran bila mengalami permasalahan, salah satu bentuknya adalah melalui pembelian kompulsif," terang perempuan kelahiran Magelang 20 Februari 1975 ini.

Bagi Retno Mangestuti, dinamika psikologi tersebut sesungguhnya dapat dipahami melalui teori belajar sosial, bahwa keluarga adalah dasar terbentuknya perilaku pembelian kompulsif, karena awal dari sosialisasi konsumen berasal dari keluarga. Keluarga dengan orang tua berstatus pembeli kompulsif akan menjadi model untuk ditiru. Selain itu, orang tua yang tidak memberikan dukungan berupa kasih sayang dan perhatian namun justru banyak memberikan tekanan menjadi penguat bagi remaja untuk melakukan pembelian kompulsif.

"Hal ini akibat dari kondisi keluarga yang tidak menyenangkan. Bagi praktisi di bidang perilaku konsumen, perilaku pembelian kompulsif ini tetap menjadi fenomena menarik dalam kajian perilaku konsumen. Meski memiliki efek negatif, namun hal itu juga dianggap memiliki efek positif dalam jangka waktu yang pendek. Karena itu hal ini akan tetap menjadi penting dan menarik untuk terus dicermati secara seksama," papar Retno Mangestuti. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Keluarga Dasar Pembentukan Perilaku Pembelian Kompulsif

    Thursday,17 July 2014 - 9:59
  • Norma Moral Signifikan Membentuk Sikap dan Niat Konsumen

    Friday,22 December 2017 - 15:45
  • Kenyamanan Lingkungan Toko Picu Pembelian Impuls

    Tuesday,28 February 2012 - 8:48
  • Pembelian Saham NNT oleh Pemerintah Tak Salahi Aturan

    Monday,14 November 2011 - 14:51
  • Perilaku Religius Berpengaruh Dalam Memilih Produk Bank Syariah

    Thursday,17 October 2019 - 13:57

Rilis Berita

  • UGM dan KAGAMA NTB Sinergi Bangun Negeri 29 January 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Nusa Tengg
    Satria
  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual