• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik

Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik

  • 25 Juli 2014, 13:06 WIB
  • Oleh: Satria
  • 6982
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik
Peneliti UGM Kembangkan Melon Unggul TACAPA Dengan Media Tanam Abu Vulkanik

Tim peneliti melon dari Fakultas Biologi UGM, yaitu Dr. Purnomo, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, dan Ganies Riza Aristya, M.Sc. berhasil mengembangkan melon unggul TACAPA yang ditanam menggunakan media tanam campuran abu vulkanik sisa semburan Gunung Berapi Kelud. Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan panen raya melon kultivar TACAPA yang dibudidayakan di lahan Jamusan, Kecamatan Prambanan, Sleman Yogyakarta menggunakan komposisi media tanam mengandung abu vulkanik belum lama ini.

Menurut Budi Daryono kegiatan yang didanai oleh LPPM UGM melalui hibah Teknologi Tepat Guna (TTG) ini menggunakan melon yang ditanam dengan perbandingan tiga perlakuan, antara lain ditanam hanya menggunakan campuran tanah dengan abu vulkanik, campuran tanah dengan abu vulkanik yang diberi pupuk kocor sintetik secara berkala serta dibandingkan dengan lahan kontrol campuran tanah dengan pupuk sintetik.

“Hasil yang didapat menunjukkan bahwa melon yang ditanam pada lahan dengan tiga perlakuan memiliki karakteristik tidak jauh berbeda, baik segi ukuran, rasa, bentuk, maupun berat buah melon TACAPA,” urai Budi, Jumat (25/7) di UGM.

Budi menjelaskan potensi abu vulkanik dapat digunakan untuk campuran media tanam pengganti pupuk komersial. Dimanfaatkannya abu vulkanik sebagai media tanam diharapkan dapat memberikan public awareness bahwa tidak selamanya kita harus bersikap takut atau was-was terhadap bencana, namun sudah saatnya kita “berkawan” dengan bencana. Salah satunya, dengan memanfaatkan apa yang telah diberikan dari adanya bencana.

“Indonesia terletak pada jajaran Ring of Fire. Tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena abu vulkanik tidak akan terlepas dari Indonesia karena terdapat 127 gunung berapi (gunung aktif). Jadi setiap saat kita harus siap,” urainya.

Sementara itu Dr. Purnomo menambahkan capaian yang telah diperoleh dalam pengembangan melon unggul kultivar TACAPA antara lain, tahan terhadap jamur tepung powdery mildew, potensial untuk dikembangkan di lahan kritis karst dalam upaya konservasi lahan, serta dapat dibudidayakan menggunakan media tanam abu vulkanik. Capaian selanjutnya yang diharapkan antara lain benih-benih melon yang mempunyai karakter morfologis dan agronomis yang unggul, seragam dan stabil ini dapat disertifikasi dan diproduksi sebagai benih melon komersial unggulan nasional.

”Semoga ke depan ini bisa dikembangkan lebih bagus lagi, khususnya di lahan karst sebagai upaya konservasi lahan,”, tutur Purnomo. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Melon Unggul Hasil Penelitian Fakultas Biologi Didaftarkan di Kementerian Pertanian

    Monday,21 December 2015 - 10:57
  • Bebas Ether, UGM Kembangkan Melon Tacapa

    Thursday,25 June 2015 - 14:26
  • UGM Sosialisasi Melon Tacapa pada Petani Ngombol Purworejo

    Friday,24 June 2016 - 12:53
  • Tim Gama Melon Gandeng Petani Blitar

    Sunday,28 August 2016 - 22:02
  • Fakultas Biologi UGM Inisiasi Kerja Sama dengan PT Mekarsari

    Friday,12 May 2017 - 11:42

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual