Lima mahasiswa UGM mengembangkan seperangkat alat untuk memudahkan belajar biola. Alat bantu belajar dibuat dengan memanfaatkan aplikasi berbasis android.
Adalah Ali Ridho, Fardhani Rozak Rahmatullah, dan Harchanio Adi Setyawan dari Fakultas MIPA; serta Sagita H dan Asma Asiah Prastowo dari Fakultas Teknik yang berhasil mengembangkan Violin Education Kit atau Voedk. Mereka berinisiatif membuat alat ini untuk membantu para pemula yang mengalami kesulitan saat belajar biola.
“Tidak sedikit pemula yang mengeluhkan sulit memainkan biola karena minimnya pengetahuan terhadap teknik dasar bermain biola serta pemahaman terhadap tangga nada ataupun not balok,” kata Ali Ridho, ketua tim pengembang Vodek, Rabu (13/8) saat berbincang dengan wartawan di UGM.
Tak hanya itu, umumnya keluhan juga muncul ketika melakukan proses penalaan nada pada biola, terlebih bagi orang awam. Karenanya, dalam alat dilengkapi dengan sistem bantu penala nada yang terintegrasi dengan android.
Vodek tersusun dari tiga komponen utama yakni biola elektrik, sound processor, dan tablet android dengan spesifikasi minimal OS ICS. Sistem kerja alat bantu belajar biola dengan mengkonversi sinyal yang berupa suara dari biola elektrik ke dalam bentuk data frekuensi. Data yang telah dikonversi dengan sound processor kemudian dikirim ke tablet berbasis android melalui bluetooth. Selanjutnya aplikasi android akan melakukan proses pembandingan dengan frekuensi nada acuan. Hasilnya dipresentasikan dengan menggunakan virtualisasi fret biola pada layar android.
Ali mengaku sempat mengalami kendala saat melakukan pengolahan untuk mengkonversi sinyal dari biola ke dalam bentuk data frekuensi digital. Setelah melakukan riset dan studi literatur, akhirnya ia dan keempat rekannya berhasil menemukan solusi untuk permasalahan itu.
“Kami akhirnya mengadopsi alat konversi dari digital tunner gitar,” ungkapnya.
Asma menambahkan, dalam alat edukasi ini juga disertai dengan tutorial pelatihan bermain biola. Misalnya saja untuk model tangga nada seperti A mayor, C mayor, dan G mayor sehingga para pemula bisa belajar dan mengetahui tangga nada dengan benar.
Nantinya saat berlatih biola, dalam aplikasi android akan muncul beberapa tanda apakah nada yang dihasilkan sudah sesuai atau belum. Apabila nada yang dihasilkan pas maka dalam gambar nada yang dimaksud akan berwarna abu-abu. Sebaliknya ketika nada yang dihasilkan kurang pas akan muncul tanda bulatan di luar gambar nada. Jika nada belum terpenuhi maka akan terlihat bulatan berwarna kuning.
“Jadi alat ini untuk melatih belajar saat tidak bersama guru biola. Minimal bisa tahu tangga nada yang tepat dan melatih kebiasan tangan sesuai dengan tangga nada,” terangnya. (Humas UGM/Ika)