Yogya, KU
Sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM), Drs Ahmad Adaby Darban mengatakan lagu Indonesia Raya yang asli sebenarnya hanya terdiri dari satu stanza (bait). Sementara dua stanza yang lain justru muncul belakangan.
Kepada wartwan di UGM, Adaby Darban mengatakan saat dinyanyikan dalam Kongres Pemuda ke II 28 Oktober 1928, Lagu Indonesia Raya hanya terdiri dari satu stanza saja. “Jadi stanza yang pertama yang kita kenal sekarang ini merupakan lagu yang tertua dan aslinya memang itu†kata Adaby, Senin (6/8) di kampus UGM.
Menurut Adaby, dua stanza yang lain baru muncul pada masa penjajahan Jepang. Saat itu syair Indonesia Raya tiga stanza dimuat di surat kabar Sinar Asia.
“Tujuan penambahan stanza ini untuk semakin membangkitkan rasa nasionalisme orang pada masa itu,†ujar Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM ini.
Adaby sendiri tidak sependapat jika lagu kebangsaan yang ada sekarang ini diganti dengan lagu yang terdiri dari tiga stanza. Namun dia mengakui dengan ditemukannya rekaman video klip tiga stanza ini, menurut Adaby Darban bisa menambah kekayaan sejarah bangsa Indonesia.
Tetapi jika pemerintah akan mengantinya maka harus ada keputusan politik dalam bentuk Perpu. “Kalau dalam bentuk Undang-undang mungkin terlalu lama,†katanya.
Sebelumnya, penemuan lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam tiga stanza ditemukan oleh pakar Telematika Roy Suryo. dalam bentuk film seluloid yang ia peroleh di server Belanda tiga bulan yang lalu. (Humas UGM)