• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Prestasi
  • Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar

Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar

  • 22 Agustus 2014, 11:33 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 11904
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar
Mahasiswa FKH UGM Manfaatkan Darah Sapi Sebagai Obat Luka Bakar

YOGYAKARTA – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM memanfaatkan limbah darah sapi sebagai obat luka bakar. Darah sapi yang awalnya tidak bernilai tersebut, ternyata dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai jual. Obat luka bakar buatan racikan mahasiswa ini sudah diujicobakan pada tikus dan ternyata cukup efektif untuk mengobati luka bakar. Awalnya, tikus diperlakukan terkena luka bakar setelas dianastesi dan dikenai besi panas. Setelah diberi salep darah sapi, luka bakar tersebut bisa sembuh lebih cepat dibanding dengan obat luka bakar komersial lainnya. ”Selama satu bulan, kita olesi luka tikus ini setiap pagi, siang, dan malam ternyata bisa sembuh kurang dari 21 hari,” kata Rahmad Dwi Ardhiansyah saat menyampaikan hasil penelitiannya, Jumat (22/8).

Selain Rahmad, penelitian ini melibatkan empat mahasiswa FKH UGM lainnya, yakni Riefky Pradipta Baihaqie, Muhammad Nuri Nuha Naufal, Muhammad Atabika Farma Nanda dan Aprilia Maharani.

Dibuat dalam bentuk salep, dalam proses pembuatannya, setiap darah sapi yang diambil lalu kemudian disentrifugasi. Setelah mendapatkan bagian darah yang diinginkan, dicampur dengan dengan vaselin album sebagai bahan dasar salep. Percampuaran dari kedua bahan ini menghasilkan salep yang mereka namakan salep Platelet Rich Plasma (PRP). Menurut Rahmad, dalam darah mengandung platelet. Dari platelet tersebut mengandung 7 macam growth factor penyembuh luka. Faktor penyembuh luka ini  selain mempercepat kesembuhan luka tapi juga memiliki kandungan antimikrobial.

Berawal dari RPH
Ide untuk membuat salep dari darah sapi ini menurut Riefky, salah satu anggota tim lainnya, melihat langsung proses pemotongan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Giwangan Yogyakarta. Saat itu mereka tengah melakukan kuliah lapangan. Setelah menyaksikan langsung limbah darah yang dibuang, terbersit ide untuk memanfatkan limbah darah tersebut sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan di sekitar RPH.

Seperti diketahui, setiap ekor sapi yang dipotong menghasilkan 28 liter limbah darah. Bila setiap Rumah Potong Hewan menyembelih sekitar 20 ekor setiap harinya, diperkirakan tiap tahunnya ada 88 ribu liter limbah darah yang dibuang. “Kita mencoba membuat satu inovasi untuk memproses darah sapi bisa bermanfaat,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Sulap Limbah Darah Sapi Jadi Obat Luka Diabetes

    Wednesday,30 September 2015 - 9:57
  • Terapi Luka Tekanan Negatif Mempercepat Proses Reepitelisasi dan Penyembuhan Luka

    Wednesday,16 February 2022 - 15:50
  • Mahasiswa UGM Memanfaatkan Lendir Lele untuk Obat Luka Diabetes

    Friday,05 August 2016 - 10:37
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Salep Luka Diabetes dari Jahe Merah

    Monday,27 August 2018 - 15:11
  • Gel Biji Kopi Merapi Untuk Obat Luka Diabetes

    Tuesday,20 June 2017 - 14:18

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual