• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pentingnya Konservasi Komodo

Pentingnya Konservasi Komodo

  • 03 September 2014, 10:49 WIB
  • Oleh: Satria
  • 7814
Pentingnya Konservasi Komodo

Komodo atau Varanus komodoensis banyak dijumpai di Indonesia seperti di Pulau Komodo, Rinca, Gili Motang dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Sebagai salah satu predator terbesar yang hidup dan tersebar di alam yang terbatas komodo cukup rentan secara antropogenik. Untuk itu diperlukan program konservasi yang melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk memantau keberlangsungan hidup satwa tersebut.

“Hal ini juga harus disertai dengan kesadaran masyarakat secara terintegrasi untuk menyelamatkan populasi komodo,” kata ahli komodo, Dr. Claudio Ciofi dari University of Florence Italia, saat mengisi kuliah umum dengan tema “The Vagaries of Island Living: Population Ecology and Genetics of Komodo Dragons” di Fakultas Biologi UGM, Selasa (2/9).

Claudio menjelaskan jika dilihat dari tren pertambahan populasi, pertumbuhan, hingga kelangsungan hidup maka populasi komodo masih banyak yang terpecah-pecah. Meskipun ter­masuk keluarga naga dan dapat tumbuh hingga sepanjang tiga meter dengan berat hampir 90 kilogram, spesies ini tetap rentan terhadap masalah modern yang merundung dunia binatang, mulai dari hilangnya habitat sampai perubahan iklim. Di sini Claudio menyinggung tentang spesies payung yang secara tidak langsung ikut melindungi banyak spesies lain.

“Spesies payung ini membutuhkan habitat luas sehingga bisa ikut melestarikan spesies lain dalam habitat sama meskipun kebutuhan habitatnya sempit,” katanya.

Di hadapan mahasiswa Claudio juga menjelaskan manfaat penerapan teknik genetika molekuler untuk mengetahui dinamika kolonisasi dan aliran gen komodo. Untuk mengetahui keragaman genetik intraspesifik komodo, kata Claudio, bisa menggunakan penanda DNA spesifik.

Menurut Claudio setelah hubungan genetik diketahui nantinya bisa ditindaklanjuti dengan membuat program lanjutan seperti pemilihan pasangan kawin terbaik, pertukaran dengan kebun binatang lain serta mengidentifikasi individu yang tepat untuk reintroduksi ke habitat aslinya.

“Teknik ini untuk memecahkan metodologi penelitian ekologi klasik yang belum mampu menjawab sejarah hidup spesies komodo,” pungkas Claudio. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Kepunahan Komodo di Pulau Kecil Membayangi Populasi di Pulau Besar

    Friday,14 March 2014 - 10:22
  • Hutan Untuk Komodo

    Sunday,18 July 2010 - 9:45
  • Mapala Silvagama Eksplorasi Dua Taman Nasional di NTT

    Monday,26 March 2018 - 13:08
  • Petani Berumur Tua Cenderung Sadar Konservasi

    Monday,06 April 2015 - 8:45
  • Konservasi Penyu, Mahasiswa UGM Lepas Tukik di Pantai Trisik

    Monday,10 August 2015 - 8:46

Rilis Berita

  • UGM Kembangkan Kerja Sama Tridarma di Amerika Serikat 29 May 2023
    UGM mengembangkan kerja sama bidang pendidikan, peneliti
    Ika
  • Museum UGM Luncurkan QR Code MAG+ 29 May 2023
    Museum UGM bekerja sama Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman melaunching QR Code
    Agung
  • UGM Kenalkan Pengelolaan Lingkungan Sistem Agrosilvopastura ke Masyarakat Dieng 29 May 2023
    UGM melalui melalui Center of Excellence Sustainable Environment Fakultas Teknik melaksa
    Ika
  • 13 Tim Softball Mahasiswa Perebutkan Piala UGM CUP 2023 29 May 2023
    Sebanyak 13 tim softball dari sembilan perguruan tinggi di Indonesia berkompetisi memperebutkan p
    Ika
  • Peringati Hari Jamu Nasional, Fakultas Farmasi UGM Selenggarakan Sharing Session dan Kampanye Minum Jamu 29 May 2023
    Fakultas Farmasi UGM memeriahkan Hari Jamu Nasional dengan sejumlah kegiatan yang
    Gloria

Agenda

  • 30May Pengukuhan Guru Besar Prof. drg. Diatri Nari Ratih, M.Kes., Sp.KG(K)., Ph.D...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual