• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Perkuat Perekonomian Dengan Ekonomi Hijau

Perkuat Perekonomian Dengan Ekonomi Hijau

  • 04 September 2014, 12:24 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4282
Perkuat Perekonomian Dengan Ekonomi Hijau

Perdagangan dunia mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Di satu sisi, peningkatan volume perdagangan berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Namun, di sisi lain hal itu meningkatkan risiko kerusakan lingkungan dan kesenjangan sosial.

Joachim Monkelbaan, peneliti pada divisi perdagangan, kebijakan, dan perencanaan United Nations Environment Programme (UNEP) mengatakan bahwa menjalankan perdagangan global berbasis ekonomi hijau menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Langkah ini tak hanya bisa meningkatkan perekonomian tetapi mampu menekan terjadinya kerusakan lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca dalam pembangunan.

“Dengan ekonomi hijau ini bisa meningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi manusia. Bahkan, secara siginifikan mampu mengurangi risiko lingkungan serta kelangkaan ekologis,”terangnya, dalam seminar bulanan di Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM, Rabu (3/9).

Joachim menyampaikan bahwa sistem ekonomi hijau dan perdagangan dapat memberi kontribusi yang saling menguntungkan. Perdagangan sebagai mesin apabila diatur dengan tepat dapat mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta transisi ekonomi hijau. Sementara ekonomi hijau membuka kesempatan baru untuk perdagangan regional dan global.

“Contohnya, pada pasar global dalam tekonologi rendah karbon dan efisiensi energi diproyeksikan hampir tiga kali lipat sebesar US$ 2,2 triliun di tahun 2020,” jelas Joachim.  

Lebih lanjut dikatakan Joachim negara berkembang dengan sumber daya alam terbarukan yang melimpah berpeluang untuk meningkatkan pangsa pasar produk dan jasa yang ramah lingkungan. Data UNE’s GE-TOP (2013) mencatat terdapat enam sektor ekonomi yang memiliki potensi tumbuh dalam industri perdagangan berbasis ekonomi hijau. Di antaranya, dalam sektor pertanian, perikanan, manufaktur, kehutanan, pariwisata, dan energi terbarukan. Selain itu dari hasil analisis dirumuskan langkah-langkah untuk membangun kapsaitas nasional dalam upaya transisi menuju ekonomi hijau yakni dengan melakukan pendidikanm reformasi kebijakan serta sertifikasi.

Dalam sektor energi, dituturkan Joachim melalui ekonomi hijau ini kedepan diharapkan bisa menyediakan akses universal untuk layanan energi moderen. Bahkan meningkatkan tingkat perbaikan global dalam efisiensi energi dan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi global menjadi dua kali lipat dari jumlah saat ini.  

Penggunaan energi dunia saat ini masih didominasi minyak bumi (36%), gas alam (24%), Batu bara (29%), hidro (6%), nuklir (6%), dan energi terbarukan (1%). Namun dengan semakin menipisnya jumlah pasokan energi fosil UNEP menargetkan peningkatan penggunaan batu bara (43%), hidro (12%), dan nuklir (8%) pada tahun 2050. Selain itu juga penggunaan solar (6%) dan energi angin (12%). Sedangkan penggunaan minyak bumi dan gas alam dikurangi.  

“Penggunaan minyak bumi dan gas alam masing-masing ditargetkan hanya 9 persen dari total bauran energi. Untuk mewujudkannya perlu kerjasama dan dukungan dari seluruh masyarakat dunia tentunya,” jelasnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Ekonomi Hijau, Kebijakan Ekonomi Baru Berbasis Lingkungan

    Wednesday,14 September 2011 - 6:55
  • Norma Moral Signifikan Membentuk Sikap dan Niat Konsumen

    Friday,22 December 2017 - 15:45
  • UGM Canangkan Kampung Hijau di Sekitar Areal Kampus

    Tuesday,16 December 2014 - 15:46
  • UGM Masuk Jajaran Kampus Hijau Versi Pemeringkatan UI GreenMetric

    Wednesday,14 December 2022 - 14:45
  • Menelisik Sejarah Pertumbuhan Perekonomian Indonesia

    Thursday,29 November 2012 - 17:10

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual