• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Potensi Kelautan Indonesia 1,2 Triliun Belum Digarap Maksimal

Potensi Kelautan Indonesia 1,2 Triliun Belum Digarap Maksimal

  • 05 September 2014, 14:51 WIB
  • Oleh: Ika
  • 12456
  • PDF Version
Potensi Kelautan Indonesia 1,2 Triliun Belum Digarap Dengan Maksimal

Indonesia memiliki potensi sektor kelautan yang cukup besar mencapai USD 1,2 triliun per tahun. Sayangnya, hingga saat ini potensi ekonomi dari sektor kelautan tersebut belum dimanfaatkan secara produktif dan optimal.

“Jumlah itu bisa menyediakan lapangan kerja untuk 40 juta orang, tetapi potensi yang luar biasa besar. Ibarat 'raksasa yang tertidur', itu belum dimanfaatkan secara maksimal,” kata Ketua Umum Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GANTI), Prof. Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., dalam Kuliah Umum “Industrialisasi Perikanan Berbasis Sumberdaya Maritim”, Jum’at (5/9) di Fakultas Pertanian UGM.

Potensi ekonomi sektor kelautan tersebut meliputi 11 sektor yaitu perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, dan pertambangan dan energi. Berikutnya sektor pariwisata bahari, hutan mangrove, perhubungan laut, sumber daya wilayah pulau-pulau kecil, serta sumber daya alam non konvensional.

Rokhmin menuturkan sejak masa penjajahan sampai sebelum berdiri Kementrian Kelautan dan Perikanan, sektor kelautan masih dipandang sebelah mata. Hal tersebut terlihat dari rendahnya dukungan infrastruktur, permodalan, sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi,  dan kelembagaan terhadap sektor kelautan.

“Saat ini kontribusi seluruh sektor kelautan terhadap PDB hanya sekitar 20 persen,” jelas Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB ini.

Sementara negara-negara dengan potensi kekayaan laut yang lebih kecil daripada Indonesia dapat menyumbangkan kontribusi di bidang kelautan lebih besar. Seperti Islandia, Norwegia, Spanyol, Jepang, RRC, Korea Selatan, Selandia Baru, serta Thailand memberikan kontribusi rata-rata lebih dari 30 persen.

Rokhmin menilai ekonomi kelautan Indonesia kedepan akan semakin strategis seiring dengan pergeseran pusat ekonomi dunia dari poros Atlantik ke Asia-Pasifik. Hampir 70 persen total perdagangan dunia berlangsung di antara negara-negara di Asia-Pasifik. Lebih dari 75 persen barang dan komoditas yang diperdagangkan ditransportasikan melalui laut dan 45 persennya setara USD 1.500 triliun pertahun barang dan komoditas diperdagangkan melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

“Mestinya Indonesia yang mendapat keuntungan paling besar dari posisi kelautan global tersebut,” terangnya.

Namun, dikatakan Rokhmin dengan kondisi konektivitas kelautan, ekonomi-perdagangan dan pertahanan keamanan maritim yang lemah saat ini justru banyak merugikan Indonesia. Setiap tahunnya Indonesia kehilangan sekitar Rp. 300 triliun dari kegiatan ekonomi ilegal. Tak hanya itu, biaya logistik di Indonesia menjadi termahal di dunia sebesar 26 persen PDB akibat  mahalnya transportasi laut Indonesia. Sementara negara-negara maju lainnya biaya logistik tidak lebih dari 15 persen dari PDB.

“Lebih dari 75 persen barang yang kita ekspor harus melalui pelabuhan  Singapura karena hampir semua pelabuhan Indonesia belum jadi hubport yang memenuhi persyaratan internasional,” imbuhnya.

Rokhmin menegaskan perlu segera dilakukan perbaikan dalam pembangunan sektor kelautan untuk menjadikan Indonesia yang berdaya saing. Cita-cita mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia pun dapat terwujud dengan membangun kelautan berbasis inovasi yang inklusif  dan ramah lingkungan, sinergi pendekatan kesejahteraan dan pendekatan hankam, serta mengembangkan kerjasama regional dan internasional yang saling menguntungkan. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • UGM Buka Prodi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut

    Thursday,11 August 2011 - 11:07
  • Miliki Cadangan Terbesar Dunia, Potensi Panas Bumi Belum Digarap Maksimal

    Friday,28 November 2014 - 15:42
  • Pembangunan Kelautan Indonesia Belum Optimal

    Tuesday,22 October 2013 - 15:47
  • Potensi Sumber Daya Kelautan Belum Berikan Kesejahteraan

    Monday,17 May 2010 - 9:38
  • UGM Kerjasama Pembangunan Daerah Gorontalo Utara

    Tuesday,10 December 2013 - 15:31

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Pelajari Kondisi Ketahanan Nasional di Lemhanas 05 December 2019
    Sebanyak 39 mahasiswa Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM me
    Ika
  • UGM Gelar Industri Riset Forum 2019 05 December 2019
    Mengangkat tema Inovasi Agroteknologi Mendukung Kedaulatan Nasional, Forum Riset Industri (Indust
    Agung
  • Kisah Penyintas Bom Bali dan Proses Panjang Memaafkan Pelaku Terorisme 04 December 2019
    Tujuh belas tahun yang lalu, Chusnul Chotimah, seorang ibu dari 3 orang anak, menjadi salah satu
    gloria
  • Edukasi dan Vaksinasi HPV pada Remaja Perlu Digalakkan 04 December 2019
    Infeksi Human papillomavirus (HPV) terjadi setelah adanya aktivitas seksual. Infke
    Gusti
  • UGM Terima Bantuan Beasiswa dan Ambulans Bank BPD DIY 04 December 2019
    UGM menerima bantuan beasiswa pendidikan dan ambulans dari PT. Bank BPD DIY. Penyerahan dilakukan
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak