YOGYAKARTA – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada genap berusia 51 tahun. Di usia setengah abad itu, FTP UGM terus berkomitmen untuk menjadi Pusat Unggulan Agroindustri dengan menyiapkan kemampuan dan kompetensi SDM, pengembangan infrastruktur laboratoium, penambahan jumlah publikasi internasional, serta meningkatkan jumah kegiatan layanan masyarakat.
Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., mengatakan salah satu upaya FTP mewujudkan visi menjadi pusat agroindustri tersebut salah satunya dengan mengaplikasikan langsung hasil riset dan produk teknologi tepat guna lewat transfer teknologi kepada masyarakat. “Yang sudah dilakukan kerja sama dengan 3 pemerintah daerah sekaligus, yakni Bojonegoro, Kebumen, dan Kulonprogo dalam gerakan ketahanan pangan,” kata Lilik dalam menyampikan pidato laporan Tahunan selaku Dekan FTP, Jumat (19/9).
Kerjasma dengan ketiga pemerintah daerah ini, kata Lilik, FTP tidak sendirian namun bersama dengan fakultas agrokompleka lainnya di lingkungan UGM. “Dengan pemda Bojonegoro misalnya, kita mengembangkan budidaya porang sebagai tanaman sela di hutan jati,” katanya.
Bahkan di DIY, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilaksanakan FTP adalah pengembangan wilayah agroindustri berbasis pangan lokal di desa srimartani, Piyunganm Bantul, pembinaan kelompok tani kakao di kecamatan Patuk, Gunung Kidul, dan pengembangan industri gula kelapa di Playen Gunung Kidul.
Dalam kesempatan tersebut, Lilik juga sempat menyinggung produktivitas dosen dalam mempublikasikan hasil riset, tercatat 26 judul publikasi di jurnal internasional dan 13 publikasi di jurnal nasional. Tidak hanya itu, FTP juga telah memfasilitasi penerbitan 3 jurnal yakni, Agritech, Agroindustrial Journal, Indonesian Food and Nutrition Progress. “FTP memiliki dosen 78 orang, 50 diantaranya bergelar doktor, 27 orang bergelar master dan 19 diantaranya sudah menyandang Guru Besar,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)