• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan

Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan

  • 09 Oktober 2014, 12:27 WIB
  • Oleh: Satria
  • 13590
Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan
Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan
Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan
Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan
Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan
Degradasi Budaya di Indonesia Mengkhawatirkan

Degradasi budaya di Indonesia dinilai sudah cukup mengkhawatirkan baik fisik maupun non-fisik. Dengan demikian dibutuhkan upaya pemajuan kebudayaan yang bersifat pragmatik, holistik, dan sinergis. Hal ini ditegaskan oleh staf pengajar FISIPOL UGM, Bambang Sunaryo, M.Si pada "Seminar Nasional Tata Kelola Kebudayaan sebagai bentuk Strategi Kebudayaan" di Sekolah Pascasarjana UGM, Kamis (9/10). Salah satu bentuk degradasi budaya antara lain pornografi yang telah berkembang secara terbuka, termasuk di internet.

“Sayangnya berbagai dampak negatif dan ancaman terhadap eksistensi serta ketahanan unsur-unsur kebudayaan di masyarakat cenderung dilihat sebagai persoalan hilir,” tutur Bambang.

Ia menambahkan persoalan hulu yang menyebabkan terjadinya degradasi kebudayaan seperti modal sosial sejauh ini tidak pernah dilihat. Ancaman terhadap eksistensi kebudayaan lebih banyak dilihat dari sisi hilir semata. Bambang mencontohkan lingkungan sekolah maupun keluarga di Indonesia diharapkan tidak hanya fokus pada upaya pencerdasan secara kognitif namun juga sosial.

“Jangan hanya kecerdasan kognitif tapi juga sosial,”katanya.

Melihat kondisi tersebut Bambang menilai pemerintah perlu hadir untuk memajukan kebudayaan melalui kebijakan yang disusun. Kebijakan tersebut salah satunya melalui RUU Kebudayaan yang sudah cukup lama diusulkan.

Sementara itu Dr. Hilmar Farid dari Institut Sejarah Sosial Indonesia Jakarta mengatakan negara wajib mengembangkan kebudayaan. Tanggung jawab negara adalah menciptakan kondisi dan mekanisme produksi kebudayaan bagi warganya.

“Konsep warga ini penting karena arah kebudayaan inklusif,” tegas Farid.

Menurut Farid konsep inklusif perlu diperdalam sehingga nantinya peran aktif ada pada pelaku kebudayaan dan bukan pada negara. Farid memberikan beberapa rekomendasi pengembangan kebudayaan, seperti revitalisasi fungsi dan peran taman budaya dan dewan kesenian, pelibatan partisipasi komunitas, hingga memastikan pendanaan melalui APBN/APBD dan CSR BUMN serta swasta.

Senada dengan itu anggota Seknas Jokowi-JK, Dadang Juliantara menegaskan bahwa persoalan budaya akan selesai jika ada intervensi negara. Pemerintahan Jokowi-JK, kata Dadang, memiliki perhatian terhadap perubahan paradigma pengembangan kebudayaan. Kebijakan kebudayaan pemerintahan baru menurut Dadang tetap akan melibatkan partisipasi rakyat di dalamnya. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Degradasi Lahan di Hulu DAS Tondano Makin Mengkhawatirkan

    Thursday,10 November 2016 - 14:04
  • Raih Doktor Berkat Pengembangan Pengukuran Bentanglahan untuk Menilai Degradasi Lahan Hutan

    Sunday,21 November 2010 - 14:43
  • 48,8 Juta Penduduk Masih Tinggal di Sekitar Area Hutan

    Friday,10 June 2011 - 15:22
  • FIB dan KAGAMA Gelar Lomba Karya Sastra dan Seni Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

    Friday,18 August 2017 - 20:13
  • Raih Doktor Usai Kaji Kearifan Lingkungan Masyarakat Adat Malind Anim

    Wednesday,24 May 2017 - 10:54

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual