![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/1010141412929463694528564-767x510.jpg)
YOGYAKARA – Tim peneliti Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta, Jumat 10 Oktober 2014. Pertemuan tersebut untuk melaporkan perkembangan penelitian pelepasan nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia di wilayah Nogotirto dan Kronggahan, Sleman. “Di kedua wilayah tersebut, berkat dukungan pemerintah dan masyarakat setempat, Wolbachia mampu berkembang di lingkungan alaminya hingga saat ini,” kata Prof. Adi Utarini dari tim peneliti EDP-Yogyakarta, Jumat (10/10). Pada pertemuan kali ini Sri Sultan HB IX didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, dr. Arida Oetami., M.Kes, Ketua Dewan Riset Daerah, Ir. Bayudono MSc dan juga Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (PM2K), Dinas Kesehatan DIY, drg.Daryanto Chadorie MKes.
Kepada Gubernur, Adi Utarini juga menyampaikan rencana kegiatan penelitian EDP selanjutnya yang akan dilakukan di beberapa wilayah di Kabupaten Bantul. Sri Sultan HB X memberikan dukungan dan apresiasi atas perkembangan penelitian di Sleman dan rencana selanjutnya di Bantul. Sultan juga berpesan agar EDP-Yogya terus membantu pemerintah dalam menanggulangi demam berdarah dengue dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat. “Mencegah sakit itu lebih penting, ketimbang harus mengobati. Kematian DBD biasanya disebabkan oleh keterlambatan penanganan. Orang tua atau keluarga kerapkali kurang peka untuk mengetahui gejala-gejala penyakit DBD secara dini,” katanya.
Seperti diketahui EDP-Yogya sedang mengembangkan metode alami untuk mengurangi penyebaran demam berdarah Dengue dengan menggunakan bakteri Wolbachia. Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan di 70% serangga di seluruh dunia termasuk Indonesia. Wolbachia terbukti mampu menghambat penyebaran virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Menurut Adi Utarini, EDP-Yogya melakukan penyebaran Wolbachia dengan cara melepas nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia ke beberapa wilayah penelitian di Bantul dan Sleman. Diharapkan nyamuk ini akan kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan keturunan yang mengandung Wolbachia yang pada akhirnya mampu menekan penyebaran virus Dengue pada manusia. “Metode ini aman bagi manusia, hewan dan lingkungan,” katanya.
Riset EDP-Yogya dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan didukung sepenuhnya oleh Yayasan Tahija, Indonesia. Selain Indonesia, riset ini juga dilakukan oleh negara-negara kolaborator lain seperti Australia, Brazil, Vietnam, Singapura dan Kolombia. (Humas UGM/Gusti Grehenson)