• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Siklus Hidup Destinasi Pariwisata Indonesia Tak Seragam

Siklus Hidup Destinasi Pariwisata Indonesia Tak Seragam

  • 17 Oktober 2014, 12:55 WIB
  • Oleh: Satria
  • 8324
Siklus Hidup Destinasi Pariwisata Indonesia Tak Seragam

Perkembangan destinasi pariwisata berbagai provinsi di Indonesia berbeda-beda secara signifikan. Perbedaan tersebut sebagian terjadi akibat pemekaran wilayah provinsi (Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Maluku Utara) yang secara otomatis mengurangi angka wisatawan di provinsi induk pada tahun 2012. Siklus hidup destinasi pariwisata Indonesia berbeda-beda setiap provinsi akibat latar belakang perkembangan, perubahan lingkup wilayah, dan intensitas serta keberlanjutan penyelenggaraan event atraksi pariwisata.

“Siklus hidup satu atau beberapa destinasi pariwisata Indonesia tidak selalu positif vertikal tetapi juga negatif vertikal yang diakibatkan oleh peristiwa politik dan alam,”papar mahasiswa program doktor Kajian Pariwisata, Sekolah Pascasarjana UGM, Awaludin Nugraha dalam diskusi Perkembangan Siklus Hidup Destinasi Pariwisata di Indonesia, Jumat (17/10) di Pusat Studi Pariwisata UGM.

Awaludin menjelaskan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan devisa sektor pariwisata yang diraih Indonesia menunjukkan kecenderungan positif dalam 10 tahun terakhir. Namun hal itu tidak menggambarkan situasi nyata perkembangan destinasi pariwisata antardaerah. Siklus hidup sebagian destinasi pariwisata Indonesia tidak bergeser atau “stationer” pada fase eksplorasi, meskipun durasi waktu yang dilalui mencapai 10 tahun.

“Ini memang berbeda dengan asumsi model Tourist Area Life Cycle (TALC),” katanya.

Sementara itu peneliti lainnya Ani Wijayanti menambahkan bahwa kinerja sektor pariwisata terus meningkat dalam 10 tahun terakhir. Jumlah wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 5,033 juta (2002) dan naik menjadi 8,044 juta orang (2012). Tren ini diikuti oleh jumlah devisa yang diraih naik dari 4,305 miliar dolar (2002) menjadi 9,120 miliar dolar (2012).

“Secara nasional angka ini menunjukkan sinyal perkembangan positif dan menjanjikan. Efeknya juga signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, sebab diasumsikan sektor pariwisata memiliki efek pengganda yang besar,” tambah Ani.

Namun, distribusi perkembangan pariwisata tidak merata di tingkat provinsi, sebagaimana penelitian yang mereka lakukan. Secara geografis konsentrasi wisatawan tetap berada di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Untuk itu, Ani berharap agar perencana di tingkat provinsi dan pusat sebaiknya menggunakan realitas siklus hidup setiap destinasi sebagai basis perumusan kebijakan pengembangan destinasi. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Tingkat Daya Saing Pariwisata Regional

    Tuesday,25 August 2015 - 11:04
  • Perencanaan Pengembangan Pariwisata Perlu Diprioritaskan

    Friday,24 February 2017 - 10:46
  • Pemerintah Targetkan 2 Juta Wisman Berkunjung ke Borobudur

    Monday,30 July 2018 - 15:34
  • Wamenparekraf: DIY Butuh Bandara Baru

    Saturday,29 September 2012 - 17:25
  • Kepatuhan Jalankan Protokol Kesehatan Kunci Tarik Kepercayaan Wisman

    Thursday,02 July 2020 - 15:59

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual