• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kota Yogyakarta Pertimbangkan Bangun Moda Transportasi Kereta Gantung

Kota Yogyakarta Pertimbangkan Bangun Moda Transportasi Kereta Gantung

  • 21 Oktober 2014, 13:25 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5461
Kota Yogyakarta Pertimbangkan Bangun Moda Transportasi Kereta Gantung

YOGYAKARTA – Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Yogyakarta, Hario Yudo menilai moda tranportasi kereta gantung layak untuk dipertimbangkan sebagai alternatif alat transportasi dalam mengurangi pengguna kendaraan di Kota Yogyakarta. Namun kebijakan tersebut tetap harus menyesuaikan dengan kondisi topografi daerah, budaya dan keterjangkauan besarnya biaya investasi yang dibutuhkan. “Prinsipnya moda tranportasi yang bisa mengurangi beban jalan raya,” kata Hario saat mengikuti workshop moda transportasi kereta gantung sebagai solusi transportasi modern di perkotaan yang berlangsung di KPTU Fakultas Teknik UGM, Selasa (21/10).

Menurut Hario Yudo, kota Yogyakarta membutuhkan moda tranportasi yang tidak menggunakan jalan raya. Soalnya di kota Yogyaklarta sendiri tidak memungkinkan lagi untuk menambah atau mempelebar badan jalan sehingga tranportasi yang tidak menggunakan jalan raya bisa dijadikan pilihan. “Saya kira ini altenatif yang perlu dipertimbankan selain monorel,” ujarnya.

Kendati demikian, kata Hario, usulan perencanaan pembangunan moda transportasi merupakan wewenang dari Pemerintah Provinsi DIY. Apalagi penggunaan moda tranportasi kereta gantung menurutnya tidak hanya kepentingan kota Yogyakarta namun melibatkan kabupaten/kota terkait di DIY, “Harus ada kerjasama antar pemerintah dan langkah koordinasi segera diketemukan agar semua perencanaan bisa dieksekusi,” paparnya.

Markus Hagspiel, perwakilan dari Doppelmayr, perusahaan penyedia tranposrtasi kereta agung dari Austria, mengatakan moda transportasi kereta gantung sudah digunakan di kota-kota besar di seluruh dunia seperti di  Australia, Italia, Perancis, Kanada, Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Singapura. Menurutnya, keunggulan transportasi modern ini tidak menimbulkan dampak polusi udara karena tidak menghasilkan gas emisi karbon bahkan tidak membutuhkan biaya investasi besar. Bahkan bisa mengurangi kemacetan dari biasanya 1 jam sampai 10 jam menjadi 17 menit. “Bila menggunakan bis bisa menempuh waktu 25 menit, dengan transportasi ini hanya butuh waktu 4 menit,” katanya

Di kota London, kata Markus, kereta gantung mampu membawa 83.226 penumpang setiap bulannya. Sementara untuk pengerjaan infrastrukturnya hanya membutuhkan waktu kurang dari 20 bulan. Yang lebih menarik, kata Markus, transportasi yang menggunakan kabel menggantung di udara ini terbukti aman dari dampak bencana gempa dan banjir. “Moda transportasi ini tidak membutuhkan lahan yang lebih luas, biaya investasi dan operasionalnya pun sangat rendah,” katanya.

Dosen Arsitektur UGM, Bakti Setiawan, Ph.D., mengatakan tranposrtasi kereta gantung ini memang cocok untuk digunakan di kota-kota besar di Indonesia. Alat transportasi ini menurutnya bisa mengurangi beban penggunaan jalan raya di kota besar. “Semua itu tetap berdasarkan kebutuhan daerah dalam menyediakan transportasi yang nyaman bagi masyarakat,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

 
 

Berita Terkait

  • Mahasiswa Biologi UGM Juara 3 Nasional Lomba Esai Biodiversitas

    Tuesday,01 November 2022 - 12:10
  • Angkutan Kereta Api Barang Masih Minim

    Tuesday,26 July 2011 - 16:12
  • Mahasiswa UGM Menang Lomba Analisis Potensi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

    Tuesday,23 August 2016 - 12:34
  • KA Mestinya Mendominasi Perjalanan 1000 Km

    Monday,24 March 2008 - 10:54
  • Pemerintah Segera Bangun Kereta Api Cepat Jakarta-Surabaya

    Thursday,07 December 2017 - 14:50

Rilis Berita

  • Mahasiswa S1 Antropologi Budaya Lakukan Penelitian Kehidupan Petani Sayur di Brebes 01 February 2023
    Sebanyak 80 mahasiswa Program Pendidikan S1 Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas
    Agung
  • Pakar UGM: Penting Bangun Relasi Sosial Dengan Lingkungan Untuk Cegah Penculikan Anak 01 February 2023
    Informasi tentang penculikan anak baik melalui media sosial maupun pemberitaan dalam beberapa wak
    Ika
  • UGM dan SUTD Singapura Gelar Pembelajaran Kolaborasi Antarmahasiswa 01 February 2023
    Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTMI FT UGM) bekerj
    Gusti
  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual