• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Survei JPP UGM: 85 persen Pemilih Tidak Pernah Menagih Janji Kampanye Politisi

Survei JPP UGM: 85 persen Pemilih Tidak Pernah Menagih Janji Kampanye Politisi

  • 21 Oktober 2014, 14:56 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2925
  • PDF Version
 Survei JPP UGM: 85% Pemilih Tidak Pernah Menagih Janji Kampanye Politisi

YOGYAKARTA – Sekitar 85 % pemilih tidak pernah menagih janji kampanye caleg setelah mereka terpilih. Kalaupun ada anggota masyarakat yang mendiskusikan masalah pembangunan dengan anggota legislatif, itu pun dilakukan secara personal dengan anggota legislatif ketimbang dengan partai politik. Temuan ini menunjukkan rendahnya peran dan fungsi partai sebagai penyambung aspirasi masyarakat. “Ini sangat ironi sebab masyarakat tak merasa butuh menagih janji dari politisi dan parpol. Boleh jadi ini adalah bagian dari rasionalitas lain dari pemilih,” kata Dosen JPP UGM Nur Azizah saat menyampaikan hasil survei JPP UGM terhadap perilaku politik pemilih dan political linkage di Yogyakarta dan Magelang, Selasa (21/10), di gedung University Club UGM. Hadir dalam pemaparan hasil survei tersebut, pengamat komunikasi politik UGM Dr. Dodi Ambardi dan Direktur Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigap) Joni Yulianto.

Nur Azizah sekaligus sebagai anggota tim peneliti JPP UGM mengatakan, penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15-23 bulan Juli dan Agustus ini mensurvei 300 responden di Yogyakarta dan Magelang. Responden terbagi menjadi empat kelompok yakni kelompok difabel, kelompok perempuan, buruh dan umum. “Total keseluruhan 300 responden,” kata Azizah.

Dari survei perilaku politik di dua wilayah tersebut menunjukkan pemilih makin rasional. Di Yogyakarta, kata Azizah, terdapat kecenderungan peningkatan rasionalitas masyarakat dalam menentukan pilihan. “Responden menunjukkan kecenderungan untuk memilih kandidat berdasarkan visi, misi maupun ideologi partai ketimbang kedekatan personal,” katanya.

Selain itu, pemilih rasional umumnya lebih menentukan pilihan dengan mempertimbangkan kinerja partai atau anggota legislatif pada periode terdahulu terkait kepentingan ekonomi si pemilih atau tidak. Temuan ini menurut Azizah sangat menarik karena pemilih mampu menilai isu politik yang diajukan oleh partai dan caleg. Padahal mayoritas responden yang disurvei mayoritas berpendidikan SD dan SMP bahkan ada yang tidak tamat sekolah.

Peningkatan rasionalitas pemilih di kedua wilayah ini menurut Azizah mengindikasikan tumbuhnya pendidikan politik masyarakat yang dilakukan partai politik, politisi, tokoh serta organisasi masyarakat setempat. Dengan semakin meningkatnya rasionalitas pemilih, katanya, politisi dan partai politik sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam berkampanye dan menawarkan program-program yang dapat diterima oleh masyarakat, “Politisi yang kini duduk di kursi legislatif juga perlu melakukan perbaikan kinerja untuk menjaga dukungan 5 tahun mendatang,” katanya.

Menanggapi hasil survei ini, Dodi Ambardi berpendapat sulit mengharapkan politisi melaksanakan janji kampanyenya. Menurutnya, umumnya politisi ketika bertarung di pileg lebih berpikir untuk memenangkan pemilu ketimbang melaksanakan janjinya kepada masyarakat. Apalagi diminta untuk membela isu dan kepentingan kelompok perempuan dan difabel.  “Sulit beraharap mereka menangani isu ini secara serius, apalagi dianggap kurang seksi secara elektoral,” terangnya.

Ketimbang mengharapkan kinerja politisi untuk membela hak kelompok perempuan dan difabel, Dodi menyarankan agar dua kelompok masyarakat ini lebih mendesak pemerintah untuk membuat aturan yang membela kepentingan mereka. “Tapi mengetahui kepentingan dan keinginan masyarakat itu sebaiknya juga dikuatkan lewat survei,” usulnya.

Sementara Joni yulianto mengatakan, survei internal yang mereka lakukan di empat kota besar seperti Yogyakarta, Makassar, Kaltim dan sebagian Jawa Timur menghasilkan temuan bahwa 89,1% caleg  telah menjadikan isu disabilitas sebagai visi misi kampanye mereka. “Ada 10,9% caleg yang tidak sama sekali menjadikan isu disabilitas sebagai visi misi,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

 
 

Berita Terkait

  • Politisi Perlu Pendidikan Politik dari Kampus

    Friday,27 May 2016 - 7:55
  • Demografi Pemilih Memengaruhi Pilkada DKI

    Thursday,09 February 2017 - 14:36
  • Kampanye Digital Pilkada Belum Optimal Raup Suara Pemilih

    Saturday,10 October 2020 - 12:04
  • Santrinisasi Tidak Pengaruhi Konservatisme Politik

    Thursday,13 December 2012 - 15:23
  • Hasil Penelitian JPP: Pemberian Sumbangan Pengaruhi Pemilih

    Thursday,13 November 2014 - 14:46

Rilis Berita

  • Epidemiolog UGM: PPKM II Akan Efektif Jika Lebih Ketat 26 January 2021
    Epidemiolog UGM, dr. Bayu Satria Wiratama, MPH., menilai kebijakan pemerintah untuk memperpanjang
    Ika
  • Pakar UGM Ingatkan Ancaman Resistensi Antimikroba 26 January 2021
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) bekerja sama dengan Fakultas
    Gusti
  • UFO UGM Gelar Pameran Fotografi “Harsa” secara Virtual 26 January 2021
    Unit Fotografi (UFO) UGM mengadakan Pameran Fotografi Virtual Angkatan UFO 27 bertajuk "Hars
    Satria
  • Perayaan Natal UGM: Bersyukur dan Berbagi Berkat 24 January 2021
    Meski berada di tengan pandemi Covid-19, Keluarga Kristiani Universitas Gadjah Mada (Kakrisgama)
    Agung
  • BPJT dan UGM Pantau Kerusakan Jalan Tol Lewat Teknologi AI 22 January 2021
    Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menggandeng peneliti dari UGM dalam pemanfaatan teknologi Artific
    Gusti

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
Kontak sementara selama COVID-19
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599 (WhatsApp)

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2021 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual