
Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Prof. Dr. dr. Salugu Maesadjie Tjokronegoro, Sp.Rad (K) Onk meninggal dunia, Kamis (23/10) jam 07.00 di RS Panti Rapih, Yogyakarta. Prof. Maesadjie adalah salah satu putra terbaik UGM yang lahir di Solo, 13 Februari 1947. Penghormatan terakhir jenazah almarhum dilaksanakan di Balairung UGM dihadiri kerabat, teman, dan keluarga besar UGM.
Dalam sambutannya Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc mengungkapkan rasa duka keluarga besar UGM atas kepergian almarhum. Selama hidup almarhum telah banyak berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan radiologi dan kanker.
“Kami berharap seluruh keluarga bisa tabah dan meneruskan perjuangan almarhum,” pesan Pratikno.
Menurut Pratikno penyakit kanker merupakan persoalan kesehatan yang cukup serius di dunia. Hadirnya fasilitas pusat kanker kerja sama antara RSUP Dr. Sardjito dengan UGM juga sebagian karena kontribusi almarhum. Keseriusan almarhum tentang radiologi dan kanker tercermin pula dari pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar UGM yang berjudul “Peranan Radioterapi dalam Penanggulangan Penyakit Kanker”.
“Tidak hanya klinis, beliau juga ahli di bidang riset serta publikasi,” katanya.
Seusai disemayamkan di Balairung UGM, jenazah almarhum Prof. Maesadji selanjutnya dikebumikan di Kompleks Makam Masjid Pondok Pesantren Al-Husain Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Humas UGM/Satria)