• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Palawa
  • Webmail
  • Direktori
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • PIT PERDAMI ke-39, Kebutaan Masih Menjadi Masalah

PIT PERDAMI ke-39, Kebutaan Masih Menjadi Masalah

  • 28 Oktober 2014, 13:58 WIB
  • Oleh: Agung
  • 4236
  • PDF Version
PIT PERDAMI ke-39,  Kebutaan Masih Menjadi Masalah

Selama dua dekade terakhir, sudah banyak kemajuan yang dicapai dalam penurunan angka kebutaan secara signifikan. Pada tahun 1990-an, angka kebutaan nasional sekitar 1,47 persen, sementara studi validasi Riskesdas Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) tahun 2013 memperlihatkan angka kebutaan nasional sebesar 0,6 persen.

Keberhasilan penurunan angka tersebut tentu patut disyukuri dan diapresiasi, meskipun Indonesia masih kalah dibanding angka kebutaan di Singapura (kurang lebih 0,35 persen) dan Thailand (kurang lebih 0,4 persen), dan angka kebutaan di Indonesia sebesar 0,6 persen (antara 0,5 - 1 persen).

"Ini mengandung arti, kebutaan di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini tentu saja bukan tugas dokter dan klinisi saja, namun memerlukan partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat, instansi pemerintah, lembaga non pemerintah dan pihak-pihak lain," ucap Dr. Agus Supartoto, SpM(K), Ketua PERDAMI cabang Yogyakarta, di Gedung Grha Wiyata Fakultas Kedokteran UGM, Selasa (28/10).

Berbicara menjelang Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) PERDAMI ke-39, Agus Supartoto mengungkapkan besarnya angka kebutaan di Indonesia dibanding Singapura dan Thailand disebabkan kondisi wilayah geografis yang sangat luas, dengan pulau-pulau  serta banyaknya daerah terpencil. Sementara Singapura, Thailand dan Malaysia relatif memiliki wilayah dengan penduduk yang lebih sedikit.

"Contoh keberhasilan adalah India. Karena dengan penduduk yang besar dan wilayah yang luas mampu inovatif dalam membuat alat-alat kesehatan sendiri," katanya.

Prof. dr. Suhardjo, SU, Sp.M(K) selaku ketua panitia PIT PERDAMI ke-39 menjelaskan PIT PERDAMI merupakan salah satu wujud proses pendidikan kedokteran berkelanjutan (continuiting medical education). Bahwa ilmu kedokteran selalu berkembang sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan bukti ilmiah terbaru.

"Oleh karena itu, praktisi dunia kedokteran sudah selayaknya dan seharusnya memperbaharui pengetahuan berdasarkan perkembangan bukti ilmiah terbaru", ujarnya.

Pertemuan Ilmiah Tahunan PERDAMI akan berlangsung di Hotel Royal Ambarukmo selama tiga hari, tanggal 30 Oktober s.d 1 November 2014. Dengan mengusung tema besar "Sehat Mata Untuk Semua: Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Era BPJS", PIT PERDAMI akan diisi beberapa kegiatan diantaranya seminar untuk paraoftalmologi, simposium etik, dan medikolegal.

PIT PERDAMI menghadirkan lebih 20 pembicara asing dari Amerika, Nepal, Jepang, Belanda, Korea, Inggris, India, Singapura, Malaysia dan Brussel. Sementara tidak kurang dari 160 dokter spesialis dari Indonesia akan ikut berkontribusi dalam kegiatan ini.

"Dengan berbagai spesialisasi dan sub-spesialisasi, mereka akan membahas topik-topik katarak dan bedah atraktif, infeksi dan imunologi, vitreoretina, glaucoma, rekonstruksi, okuloplasti dan onkologi, neurooftalmologi, strabismus, oftalmologi anak, refraksi dan lensa kontak serta oftalmologi komunitas," imbuh Suhardjo. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • 60 Orang Operasi Gratis Katarak

    Wednesday,18 December 2013 - 9:05
  • Tinggi, Angka Penderita Rabun Jauh Siswa SMP di DIY

    Thursday,11 October 2012 - 13:47
  • RS UGM Mengadakan Operasi Katarak Gratis

    Tuesday,29 November 2016 - 10:26
  • Usia Harapan Hidup Masyarakat Sleman Tertinggi di Indonesia

    Monday,16 April 2012 - 7:11
  • RSA UGM Gelar Operasi Katarak Gratis

    Sunday,03 July 2011 - 10:15

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Pelajari Kondisi Ketahanan Nasional di Lemhanas 05 December 2019
    Sebanyak 39 mahasiswa Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM me
    Ika
  • UGM Gelar Industri Riset Forum 2019 05 December 2019
    Mengangkat tema Inovasi Agroteknologi Mendukung Kedaulatan Nasional, Forum Riset Industri (Indust
    Agung
  • Kisah Penyintas Bom Bali dan Proses Panjang Memaafkan Pelaku Terorisme 04 December 2019
    Tujuh belas tahun yang lalu, Chusnul Chotimah, seorang ibu dari 3 orang anak, menjadi salah satu
    gloria
  • Edukasi dan Vaksinasi HPV pada Remaja Perlu Digalakkan 04 December 2019
    Infeksi Human papillomavirus (HPV) terjadi setelah adanya aktivitas seksual. Infke
    Gusti
  • UGM Terima Bantuan Beasiswa dan Ambulans Bank BPD DIY 04 December 2019
    UGM menerima bantuan beasiswa pendidikan dan ambulans dari PT. Bank BPD DIY. Penyerahan dilakukan
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2019 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontak