• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Ali Ghufron: Tugas Berat Menkes Nila Moeloek, Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak

Ali Ghufron: Tugas Berat Menkes Nila Moeloek, Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak

  • 29 Oktober 2014, 16:42 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6592
Ali Ghufron: Tugas Berat Menkes Nila Moeloek, Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak

YOGYAKARTA – Mantan Wamenkes RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., mengatakan salah satu tugas berat yang dipikul oleh Prof Nila Moeloek selaku Menteri Kesehatan (Menkes) yang baru dilantik adalah menekan angka kematian ibu dan anak. Pasalnya jumlah angka kematian ibu dan anak saat ini makin tinggi dalam lima tahun terakhir. Bila sebelumnya jumlah angka kematian ibu dan anak hanya 228 per 100.000 kelahiran hidup, namun pada tahun 2013 lalu melonjak menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut Ghufron, banyak faktor yang menyebabkan  tingginya angka kematian ibu dan anak ini  yakni, tidak berjalannya penerapan program kebijakan kesehatan di tingkat daerah, minimnya fasilitas dan tenaga kesehatan, buruknya infrastruktur dan makin banyaknya perempuan yang menikah dibawah umur 19 tahun. “54 persen perempuan menikah dibawah 19 tahun,” kata Ghufron kepada wartawan usai membuka konferensi Neuropsychologi di Grha Sbaha Pramana UGM, Rabu (29/10).

Menurut Ghufron, umumnya perempuan yang meninggal saat melahirkan disebabkan tiga faktor utama. Pertama keterlambatan pembuatan keputusan untuk menentukan tempat kelahiran yang masih ditentukan oleh orang tua. Kedua, hambatan akses jalur transportasi dan keterlambatan penanganan tenaga bidan dan dokter. “Sebagian besar kematian ibu dan anak karena akibat pendarahan, infeksi,terlalu muda menikah, sering melahirkan, terlalu dekat melahirkan dan usia terlalu tua saat hamil,” tandasnya.

Di samping itu, minimnya kantong darah di rumah sakit saat si ibu mengalami pendarahan saat melahirkan. “Jangankan kantong darah, dokter pun kadang tidak siap di tempat,” ujar Guru Besar FK UGM ini.

Menurutnya persoalan tingginya angka kematian ibu dan anak ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian Kesehatan di samping masih minimnya alokasi anggaran kesehatan yang hanya 2,5 % dari APBN. “Amanat Undang-undang seharusnya 5 persen dari APBN dan 10 % dari APBD di daerah,” terangnya.

Ghufron mengharapkan program Indonesia Sehat yang dicanangkan oleh presiden Joko Widodo seharusnya bisa mendorong pemerintah daerah untuk mulai betul-betul memeperhatikan persoalan kesehatan di pelosok daerah. Di samping mengevaluasi penggunaan BPJS dan pelayanan rumah sakit dalam melayani pasien dari keluarga miskin.

Sementara Dekan Fakultas Psikologi, Supra Wimbarti, M.Sc., Ph.D.,  dalam sambutannya pada Konferensi Neuropsikologi mengatakan tujuan digelarnya konferensi neuropsikologi dalam rangka mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dari neuropsikologi dari luar. Menurutnya neurosains merupakan cabang ilmu baru yang bersifat multidisipliner yang menggabungkan ilmu psikologi, kedokteran, biologi dan ilmu instrumentasi serta ilmu pemasaran. “Kita ingin membentuk asosiasi neuropsikologi Indonesia, lewat asosiasi ini saya yakin cabang ilmu ini akan berkembang lebih pesat,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Nila Moeloek: Perlu Percepatan Tujuan Kesehatan MDGs

    Tuesday,18 September 2012 - 14:51
  • 33 Persen Wanita Indonesia Tidak Tamat Sekolah Dasar

    Monday,01 April 2013 - 14:36
  • Menkes: Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Jadi Program Prioritas Tahun 2009

    Saturday,24 May 2008 - 16:41
  • 30% Perempuan Indonesia Menikah Muda

    Friday,21 October 2011 - 12:03
  • FK UGM Beri Penghargaan Siti Fadilah Supari atas Kebijakan Pro Rakyat Miskin

    Friday,05 March 2010 - 14:20

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual