Pemberdayaan Pemuda Jatinom
dalam Pembentukan UKM Kerupuk Susu
Tim KKN Tematik Universitas Gadjah Mada Unit Jatinom C, Kabupaten Klaten melaksanakan program pemberdayaan pemuda karang taruna melalui pembentukan UKM (Usaha Kecil Menengah) kerupuk susu pada Bulan Juli-Agustus 2005. Tim KKN yang menjalankan program bertema kewirausahaan ini beranggotakan dua puluh enam mahasiswa yang berasal dari Fakultas Psokologi, Ekonomi, ISIPOL, Geografi, Teknologi Pertanian, Hukum, Peternakan dan Teknik. Demikian dikemukakan Anjas Prasetyo dari Divisi Pemasaran dan Publikasi, Tim KKN Tematik UGM, Unit Jatinom C Klaten Jawa Tengah (1/08/05).
Menurutnya, program KKN Tematik yang diusung merupakan hasil analisis permasalahan sosial-ekonomi di Kecamatan Jatinom, yaitu cukup banyaknya usia produktif yang masih menganggur sejumlah 1104 orang pada tahun 2004. Di sisi lain Kecamatan Jatinom merupakan salah satu sentra penghasil susu di Kabupaten Klaten yang memasok 8.000 liter susu per hari untuk PT. Sari Husada. “Namun, menurut data KUD Krajan tahun 2004, tercatat 100 sampai 200 liter susu per hari ditolak oleh perusahaan tersebut karena kurang memenuhi standar berat jenis, kadar lemak dan jumlah padatan yang dipersyaratkan. Susu yang ditolak tersebut ternyata tidak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, meskipun masih mengandung nilai gizi dan berpotensi untuk diolah lebih lanjut,” jelas Anjas.
Ia mengatakan, bertolak dari permasalahan tersebut, Tim KKN Tematik UGM melaksanakan program pembentukan Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui pemberdayaan Peran Pemuda Desa Puluhan, Krajan dan Bonyokan untuk mengolah jenis susu tersebut menjadi kerupuk susu. “Program ini merupakan solusi permasalahan di atas yang berpeluang memberikan pendapatan tambahan melalui pemanfaatan potensi lokal untuk memajukan wilayah,” ujar Anjas.
Implementasi program ini, kata Anjas, meliputi empat tahap. Kegiatan tahap pertama diawali dengan sosialisasi program yang dijalankan melalui media sosial, seperti pertemuan karang taruna dan ramah tamah dengan masyarakat. Tujuh belas pemuda terpilih sebagai wakil dari tiga desa pada tahap kedua yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengarahan pelatihan pada tanggal 7 Juli 2005. “Selanjutnya mereka mengikuti tahap ketiga yaitu rangkaian pelatihan pada tanggal 8-17 Juli 2005 yang meliputi pelatihan kewirausahaan, UKM dan pemasaran,” tuturnya.
Anjas mengungkapkan, pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk menumbuhkan motivasi dan jiwa kewirausahaan para peserta. Pelatihan UKM bertujuan untuk memberikan wawasan tentang seluk beluk UKM, mulai dari manajemen organisasi sampai operasional sebuah UKM. Pelatihan pemasaran berupa pembekalan teori dan simulasi pemasaran yang memberikan pengetahuan kepada peserta tentang unsur-unsur dan strategi pemasaran sebuah produk. “Terakhir adalah pelatihan produksi krupuk susu untuk mengasah ketrampilan peserta dalam mengolah kerupuk susu,” terangnya.
Lebih lanjut Anjas menjelaskan, maka pada tanggal 14 Juli 2005 telah dibentuk UKM Krusu yang berlokasi di Dusun Kajen, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Klaten. Produk Krupuk Susu Jatinom menggunakan slogan “Camilan Sehat Khas Jatinom” menjadikan inspirasi tersendiri dalam perjalanan UKM ini di masa mendatang. Selanjutnya UKM ini akan mulai memproduksi dan memasarkan kerupuk susu pada pertengahan Agustus.
Ia menerangkan, walaupun program KKN Tematik akan berakhir pada tanggal 31 Agustus nanti, mahasiswa akan tetap menjalankan fungsi pengewasan UKM, sehingga berkelanjutan produksi dan pemasaran kerupuk susu tetap terjaga. “Selain itu, mereka juga akan memikirkan strategi pengembangan UKM baik melalui diversifikasi dan pengembangan produk maupun penambahan modal,” ungkap Anjas.
Anjas juga manambahkan, program ini merupakan sebuah kolaborasi antara kalangan akademisi dengan masyarakat yang diharapkan mampu menjawab persoalan sosial-ekonomi yang tengah dihadapi oleh masyarakat kita. “Akhirnya, sumbangsih nyata perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam pembangunan masyarakat akan lebih tampak melalui implementasi program sejenis,” tegasnya. (Humas UGM)