Mahasiswa FIB-UGM akan melakukan bakti sosial-budaya pada masyarakat desa terisolir pada 8-21 Agustus 2005, di dukuh Rowo dan Dukuh Kambangan, (Desa Tlagapakis, Kecamatan Petungkriyono, Pekalongan). Bakti sosial-budaya berisi kegiatan-kegiatan pengembangan masyarakat dengan mengajak masyarakat membangun diri mereka sendiri melalui pengenalan dan pemanfaatan potensi-potensi yang mereka miliki. Kerjasama dari pihak-pihak yang peduli merupakan kunci suksesnya program ini agar bisa menjawab permasalahan kehidupan masyarakat Petungkriyono, sebagai upaya kecil untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Tujuan kegiatan ini ialah (i) Mengenalkan masyarakat pada potensi diri dan lingkungan mereka; (ii) Menumbuhkan generasi baru masyarakat Petungkriyono yang sadar dan paham potensi mereka untuk kehidupan yang lebih baik; (iii) Sebagai latihan bagi mahasiswa UGM untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan; (iv) Sebagai ajang bagi mahasiswa UGM untuk berlatih bekerja bersama dalam masyarakat.
Desa Tlagapakis (ketinggian 1500 m dari permukaan air laut) terletak 30 kilometer selatan kota Pekalongan. Daerah di Pegunungan Kendeng ini dapat dicapai dengan kendaraan pic-up (bak terbuka) dari kota Pekalongan.
Program ini dilaksanakan oleh Unit Penelitian, Pelatihan, dan Pengabdian Masyarakat FIB-UGM dengan melibatkan 35 mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan di lingkungan FIB-UGM, di bawah bimbingan Dr. Pujo Semedi, Dr. Widya Nayati, dan Drs. Wisma Nugraha Christianto Rich., M.Hum bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Pekalongan dan berbagai pihak yang peduli dan berminat untuk mendukung program ini. Sebagai koordinator lapangan dalam program ini adalah Muhammad Sadad Kholidi.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam program bertema “ Bakti Masyarakat Petungkriyono 2005” ini yaitu: (i) Pengembangan Budidaya Ikan Air Deras, berupa: Pembangunan kolam percobaan perikan air deras dan Pembinaan sistem budi daya ikan air deras; (ii) Pengembangan Kegiatan Membaca, berupa: Pembangunan perpustakaan, Pembinaan Manejemen Perpustakaan, Kegiatan membaca bersama, dan Kegiatan bercerita kembali; (iii) Pengembangan Kegiatan Keagamaan, berupa: Baca tulis Al. Qur’an, Permainan yang bersifat religius, dan Cerita Religius; (iv) Pengembangan Kesadaran Lingkungan, berupa: Kegiatan luar ruang dan pengenalan lingkungan untuk anak-anak, Pengenalan pola hidup sehat, Pengenalan dan pemanfaatan tanaman obat, Pemanfaatan lahan kosong, dan Pengenalan makanan alternatif; (v) Program Peringatan 17 Agustusan, berupa: Lomba bercerita, Lomba CCA (Cerdas Cermat Al.Qur’an), Lomba masakan alternatif, (iv) Lomba permainan tradisonal, dan Lomba rumah sehat; serta (vi) Program lainnya, yakni: Pengenalan poco-poco untuk ibu-ibu, Pengenalan dan penambahan gizi bagi anak-anak, dan Gerak badan. (Humas UGM)