• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah

Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah

  • 07 November 2014, 20:17 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5387
Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah
Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah
Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah
Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah
Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah
Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah

Wacana menghidupkan poros maritim dunia dan mengembangkan kemaritiman di Indonesia sudah diimpikan banyak pihak termasuk DIY (dan UGM). Sayangnya, keterampilan SDM Indonesia dalam kemaritiman masih amat minim. Salah satunya terlihat dari banyaknya ikan yang diambil secara ilegal. Di sisi lain jumlah perguruan tinggi yang membuka program studi yang terkait kelautan masih terbatas.

“Program studi yang terkait kemaritiman harus dibuka yang berakses langsung ke laut,”kata Dekan Fakultas Psikologi UGM, Supra Wimbarti, Ph.D pada sesi seminar di Munas KAGAMA XII Kendari, Kamis (7/11).

Menurut Supra saat ini dari 3000 lebih perguruan tinggi (PT), hanya ada 14 PT yang mempunyai 31 prodi kemaritiman, serta 3 politeknik yang mempunyai program ini.

Dalam kesempatan itu Supra juga banyak menyinggung tentang sifat masyarakat Indonesia yang kurang menunjang untuk berkompetisi global. Kepribadian bangsa Indonesia sekarang adalah lembek, mudah menyerah, puas dengan keadaan seadanya, tidak percaya diri, rendah diri berhadapan dengan bangsa lain, dan lack of perfection.

“Berbeda jauh jika melihat karakter masyarakat yang membuat candi Borobudur atau perahu Pinisi dahulu. Mahasiswa sekarang ini juga terlihat sebagai generasi yang manja, penuntut, dan segan diajak berpikir kritis dan mendalam,” imbuhnya.

Sementara itu pembicara lainnya, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS., menegaskan posisi geoekonomi Indonesia yang sangat strategis di tengah lintasan perdagangan dunia. Dengan posisinya tersebut maka 45 persen dari seluruh komoditas dan produk yang diperdagangkan di dunia dengan nilai 1.500 trilyun dolar AS/tahun dikapalkan melalui ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia).

“Pembangunan kelautan tersebut akan signifikan membantu mengatasi sejumlah persoalan bangsa, baik kemiskinan maupun disparitas pembangunan antar wilayah,” tegas guru besar  IPB itu.

Rokhmin kembali menjelaskan fakta sejarah dan empiris yang membuktikan bahwa bangsa-bangsa besar yang makmur dan jaya (seperti Kekhilafahan Islam, Eropa, AS, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan China) adalah mereka yang menguasai perdagangan, transportasi, dan hankam kelautan. Ia mencontohkan Republik Rakyat Tiongkok yang telah merevitalisasi Maritime Silk Road karena melihat 85 persen transportasi barang dan produk dunia diangkut melalui kapal laut.

“ Indonesia itu negara kepulauan terbesar di dunia tetapi orientasi pembangunannya selama ini ke darat sehingga sulit menjadi bangsa besar yang maju dan jaya,” terangnya.

Di sisi lain dosen Jurusan Teknik Geodesi UGM, I Made Andi Arsana, Ph.D berharap agar Indonesia segera menuntaskan batas kedaulatan dan hak berdaulat di laut. Arsana mengatakan belum semua batas maritim Indonesia diputuskan.

“Setidaknya dengan sepuluh negara tetapi belum semua batas maritim diputuskan sehingga masih sering memunculkan sengketa,” kata Arsana. (Humas UGM/Satria)

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

  • Pemerintah Hidupkan Poros Maritim, Prodi Kemaritiman Perlu Ditambah

    Friday,07 November 2014 - 20:17
  • Perguruan Tinggi Perlu Membangun Pusat Unggulan Kemaritiman

    Monday,11 December 2017 - 8:49
  • UGM Buka Prodi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut

    Thursday,11 August 2011 - 11:07
  • KASAL Beri Kuliah Umum di UGM

    Monday,23 May 2016 - 15:42
  • Peluang dan Tantangan Eksplorasi Laut Indonesia

    Monday,03 May 2021 - 11:29

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual