Rektor UGM melalui Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE melantik dua pejabat baru di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Kedua pejabat adalah Dra. Rr. Tristiana Chandra Dewi Trias Iriani, S.IP., M.Si menggantikan Drs. Machmoed Effendhie, M.Hum sebagai Kepala Arsip Univeritas Gadjah Mada dan Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc sebagai Sekretaris Direktorat Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional.
Wakil Rektor Bidang SDM dalam sambutan mengatakan, UGM dipertengahan tahun 2014 telah memasuki era baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri status Badan Hukum (PTN BH). Dengan menjadi PTN BH, maka UGM di tahun 2015 dituntut untuk full speed memasuki sistem tatakelola yang baru.
“Ini tentu menjadi beban yang harus diperkuat. Pada era baru nanti di saat otonomi akademik dan otonomi non-akademik diberikan pada UGM, maka akuntabilitas menjadi sangat penting. Jangan sampai UGM diberi otonomi, tetapi tidak bisa menjalankan amanah itu dengan baik. Ini aturan-aturan yang dibuat pemerintah, dan kita juga harus paham tentang aturan-aturan itu dan bisa menjalankan dengan baik,” papar Budi Wignyosukarto, di ruang Multimedia, Senin (10/11).
Budi mengingatkan beberapa hal terkait pemberian otonomi. Ia berharap, tidak terjadi euforia yang mengakibatkan tidak bisa berjalannya tugas dan fungsi.
Di saat era PT BHMN terdahulu, ingatnya, UGM pernah mendapat otonomi namun mengakibatkan manajemen yang ada tidak terstruktur dengan baik. Hal itu mengakibatkan pula tugas dan fungsi tidak lebih lancar, karena UGM harus membenahi peraturan-peraturan dan sebagainya.
“Kita membuang energi semakin banyak. Karena itu saya mohon pada para pejabat baru bisa segera menyesuaikan diri untuk bisa berlari dengan cepat,” pintanya.
Secara khusus, Budi Wignyosukarto mengakui peran dan tugas kearsipan. Arsip telah berada dimana-mana dan memiliki peran sangat penting untuk menjawab kebutuhan saat ini. Karena banyak aspek legal harus mendapat dukungan arsip dengan baik. Bahkan beberapa hal yang sedang dihadapi UGM, seperti masalah aset, keputusan-keputusan dan sebagainya.
“Tanpa arsip yang baik, saya kira kita akan mengalami kesulitan di bidang legal. Terima kasih kepada Pak Machfud Effendi, yang telah menjalankan tugas cukup lama. Banyak yang sudah dikerjakan dan telah membawa nama Arsip UGM sangat ternama di Indonesia dalam pengembangan arsip. Bahkan telah menghantarkan teman-teman arsiparis mendapatkan penghargaan untuk bidang kearsipan. Ini merupakan kerja yang luar biasa, dan untuk itu saya ucapkan terima kasih atas kerja keras selama ini,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)