• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mitigasi Perubahan Iklim Harus Perhatikan Kekhasan Daerah

Mitigasi Perubahan Iklim Harus Perhatikan Kekhasan Daerah

  • 11 November 2014, 13:44 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5772
Mitigasi Perubahan Iklim Harus Perhatikan Kekhasan Daerah

Upaya mitigasi dan penanganan perubahan iklim perlu dimasukkan dalam konsep pembangunan berkelanjutan daerah yang memperhatikan kekhasan ekosistem, masyarakat, dan perekonomian setiap daerah. Pasalnya kondisi lingkungan, sosial, ekonomi setiap wilayah Indonesia sangat bervariasi sehingga melahirkan tantangan yang berbeda di setiap wilayah. Hal tersebut mengemuka dalam Semiloka Regional Jawa dan Bali Nusra “Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Pembangunan Daerah”, Senin (10/11) di Hotel Melia Purosani Yogyakarta. 

Dalam kegiatan digelar atas kerjasama Badan Pengelola REDD+ Indonesia dengan Asosiasi Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIK) ini sekitar 100 akademisi, peneliti, dan pihak terkait di bidang perubahan iklim dan kehutanan berdiskusi dan mengkesplorasi lebih dalam rasionalitas lokal untuk memperkuat rancangan pembangunan berkelanjutan nasional.  Menghadirkan pembicara  Dr. Nur Masripatin, Deputi Bidang Tata Kelola dan Hubungan Kelembagaan BP REDD+, Dr. Mahawan Karuniasa, Koordinator region Jawa BP REDD+, dan Dr. Satyawan Pudyatmoko, Ketua Umum Asosiasi Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIKI) Nasional. 

Nur Masripatin mengatakan perubahan iklim telah menimbulkan dampak negatif dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Meski telah menjadi isu global sejak 10 tahun terakhir, upaya pengurangan dampak perubahan iklim masih terkesan lambat. Bahkan belum menjadi prioritas dalam pembangunan di sejumlah negara.

“Padahal penting untuk segera melakukan mitigasi perubahan iklim secara serius,” jelasnya.

Setiap negara, kata dia, memiliki kepentingan masing-masing dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Berbagai pertimbangan baik dari aspek ekonomi, politik, dan sosial turut berpengaruh dalam usaha tersebut.

“Perhatian masyarakat dunia perlu dikembalikan lagi untuk fokus pada langkah-langkah mengatasi perubahan iklim,” tandasnya. 

Nur Masripatin menyebutkan bahwa pihaknya terus mendorong berbagai upaya pengendalian perubahan iklim, termasuk yang dilakukan APIKI. Ia berharap jejaring kerja yang terdiri dari perguruan tinggi, lembaga penelitian dan lembaga pendidikan ini  bisa menjadi ‘think tank’ yang bisa bersinergi dengan seluruh pihak terkait dalam mendorong usaha mitigasi dan penyedia informasi hasil penelitian perubahan iklim dan pengelolaan hutan.

Ketua Umum APIKI Nasional, Dr. Satyawan Pudyatmoko mengatakan bahwa banyak penelitian dan kegiatan ilmiah terkait perubahan iklim dan kehutanan yang dilakukan oleh setiap perguruan tinggi di Indonesia.  Karenanya pihaknya siap bersinergi dengan berbagai pihak terkait untuk memberikan masukan implementatif terhadap isu perubahan iklim.

“Banyak hasil kajian ilmiah yang dihasilkan oleh berbagai perguruan tinggi yang bisa dimanfaatkan sebagai mitigasi nyata untuk memberikan dukungan strategis terhadap posisi dan peran Indonesia dalam negosiasi internasional terkait perubahan iklim di bidang kehutanan dan lahan gambut,”papar Dekan Fakultas Kehutanan UGM ini.

Sementara Dr. Mahawan Karuniasa, Koordinator region Jawa BP REDD+ mengatakan bahwa masalah ledakan penduduk dan penurunan daya dukung lingkungan menjadi tantangan terbesar dalam upaya mengatasi perubahan iklim di wilayah Jawa dan Bali Nusa Tenggara. Kedua persoalan tersebut menjadikan ketiga pulau Indonesia itu menjadi sangat rawan terhadap dampak perubahan iklim.  

Berkaca dari berbagai persoalan tersebut, Mahwan menegaskan pentingnya pengarusutamaan mitigasi perubahan iklim dalam rencana pembangunan Indonesia kedepan. Berbagai terobosan diperlukan untuk meminimalisir dampak dari perubahan iklim. Misalnya saja, untuk Pulau Jawa perlu diperkuat pelaksanaan tata ruang yang optimal.

“Dengan begitu tutupan hutan yang tersisa masih bisa menjaga jasa lingkungan air dan udara bersih,” ujarnya. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Pendidikan Pilar Utama Mengadaptasi Perubahan Iklim

    Tuesday,09 March 2010 - 9:17
  • Tempo 100 Tahun, Suhu Bumi Diperkirakan Naik 1 Derajat Celcius

    Wednesday,28 November 2012 - 7:44
  • Antisipasi Perubahan Iklim Global, Lakukan Mitigasi dan Adaptasi

    Friday,28 March 2008 - 15:47
  • UGM Gelar Pendidikan Mitigasi Perubahan Iklim

    Tuesday,02 November 2021 - 10:17
  • Pakar UGM: Pahami Isu Perubahan Iklim dengan Benar

    Friday,23 September 2011 - 17:21

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual