• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • POLITIK MOBILISASI DUKUNGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI SEMEN TUBAN

POLITIK MOBILISASI DUKUNGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI SEMEN TUBAN

  • 10 Agustus 2005, 14:05 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4645

Proyek PIST di Tuban Jawa Timur merupakan bagian dari kapitalisasi pertumbuhan cepat pembangunan ekonomi yang dikendalikan oleh rezim otoriter. Penetapan Kabupaten Tuban sebagai daerah pengembangan industri semen sebenarnya harus dilakukan melalui kesepakatan dengan lembaga legislatif daerah dan kelompok-kelompok masyarakat, tetapi di dalam realitasnya penetapan tersebut dilakukan secara topdown dan mengabaikan lembaga legislatif maupun kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.

Demikian diungkapkan Drs. Hilmy Mochtar, MS dalam disertasi berjudul “Politik Mobilisasi Dukungan Pembangunan Industri Semen Tuban (1989-1998)” saat menempuh Ujian Terbuka Promosi Doktor dalam bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Ilmu Politik) pada hari Selasa, 9 Agustus 2005 di Ruang Pascasarjana UGM.

Dekan Fisipol UNDAR Jombang ini menyimpulkan, dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa, (i) politik mobilisai dukungan diterapkan oleh pemerintah Orba adalah mobilisasi ynag militeristik dan mengabaikan rakyat. Mobilisasi dukungan seperti ini sudah tidak relevan lagi diterapkan pada sebuah proyek industri—seperti halnya pada pembangunan industri semen—karena kondisi sosial dan politik yang makin dinamis dan transparans. Sehingga untuk mendapatkan dukungan rakyat dalam pembangunan sebuah proyek industri diperlukan model mobilisasi yang lebih memperhatikan aspirasi rakyat dan lebih persuasif. Adapun peran institusi pemerintah dan institusi militer, harus diletakkan sebagai fasilitator atau mediator apabila timbul konflik antara rakyat dan industri, bukan merupakan bagian dari konflik itu sendiri. (ii) mobilisasi langsung yang dilakukan oleh institusi militer dan birokrasi pemerintah maupun mobilisasi tak langsung yang diperankan oleh lembaga sosial dan pemilik kapital, tidak berhasil mendapatkan dukungan rakyat. Karena rejim yang secara politik menggunakan otoriterisme tetapi secara ekonomi menggunakan kapitalisme, sehingga keberhasilan yang diperoleh pemerintah adalah keberhasilan yang sangat artifisial. (iii) gerakan-gerakan sosial dalam berbagai bentuk sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah merupakan hal yang sangat krusial dalam politik, sehingga konsep ‘rejim pembangunan’ yang ‘state oriented’ menjadi kurang memadai untuk menjelaskan fenomena politik Indonesia apabila tanpa menyertakan elemen-elemen masyarakat yang berada di luar jangkauan negara. “Oleh karena, studi tentang politik Indonesia yang menyertakan elemen-elemen gerakan sosial independen atau gerakan civil society sebagai bagian penting dalam politik, mungkin perlu mendapat perhatian lebih serius dari para peneliti lain,” tutur promovendus kelahiran Malang 1 Januari 1952 yang saat ini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cab. Jombang ini.

Promovendus dengan predikat Cum-laude yang saat ini sebagai Direktur Eksekutif PSP2L UNDAR Jombang ini juga berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yaitu (i) dapat memberi sumbangan teoritik bagi perkembangan ilmu politik yaitu dengan menemukan kerangka konseptual yang bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan fenomena hubungan negara-rakyat dalam politik Indonesia; (ii) dapat menjadi kritik bagi para pelaku politih dan pemerintahan agar dalam menentukan kebijakan pembangunan ekonominya lebih memperhatikan elemen-elemen politik dan sosial yang ada di daerah. (iii) sebagai sumbangan pemikiran bagi para aktor politik, pelaku ekonomi dan tokoh masyarakat yang berperan di adalam interaksi pemerintah-rakyat. (Humas UGM)

Berita Terkait

  • Perbaiki Kondisi Lingkungan Wilayah Bekas Tambang, Semen Baturaja Gandeng UGM

    Tuesday,01 August 2017 - 9:22
  • Fakultas Peternakan - Holcim Sepakat Kerjasama Pengembangan Pertanian Terpadu

    Friday,10 August 2012 - 0:47
  • UGM Sikapi Pengembangan Industri Semen di Indonesia

    Wednesday,15 April 2015 - 15:46
  • Komunikasi Pembangunan Tidak Harus Mengadopsi Teori Barat

    Friday,15 July 2011 - 15:27
  • UGM dan PT SBI Lakukan Dekarbonisasi Inovasi Budi Daya Mikroalga

    Tuesday,18 October 2022 - 14:15

Rilis Berita

  • UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Berhenti Kuliah Karena Persoalan Biaya 09 February 2023
    Universitas Gadjah Mada berkomitmen mendukung para mahasiswa untuk dapat menjalani perkuliahan hi
    Satria
  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual