![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/17111414162014271932601350-765x510.jpg)
YOGYAKARTA – Fakultas Pertanian UGM meluncurkan aplikasi penyuluhan pertanian berbasis android dan Short Message Service (SMS). Aplikasi yang bernama ‘Petani’ ini dimaksudkan untuk memudahkan petani untuk berkomunikasi dengan para pakar petanian dari UGM. “Kita mencoba memanfaatakan kemajuan IT (teknologi informasi) untuk kegiatan penyuluhan pertanian karena makin terbatasnya tenaga penyuluh dalam menjangkau semua petani,” kata Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jamhari, S.P. , M.P., kepada wartawan, Senin (17/11) usai peluncuran Aplikasi ‘Petani’ di GSP UGM.
Seperti diketahui, jumlah penyuluh pertanian saat ini mencapai 47.955 orang, dinilai belum memenuhi kebutuhan. Jumlah penyuluh ini terdiri atas 27.476 orang Penyuluh PNS dan 20.479 Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP). Sementara jumlah desa mencapai 75.224 desa/kelurahan dimana setiap desanya memiliki ratusan hingga ribuan petani.
Jamhari mengatakan aplikasi ini diharapkan bisa menjangkau petani untuk bisa mendapatkan informasi terkini terkait solusi permasalahan pertanian yang mereka hadapi. Tidak sekedar berbagi informasi, Fakultas Pertanian sengaja menyediakan mobil khusus yang akan meninjau langsung kondisi petani di lapangan setelah mendapat informasi dari petani. “Kita sediakan mobil hijau klinik pertanian, menindaklanjuti setiap sms dari petani yang masuk,” katanya.
Untuk mendukung aplikasi Petani ini, kata Jamhari, pihaknya melibatkan pakar-pakar yang terdiri para dosen pertanian UGM dari berbagai bidang ilmu seperti ilmu tanaman, ilmu tanah, ilmu penyakit dan hama, budidaya tanaman dan sosial ekonomi pertanian. “Kepada para pakar ini, petani bisa memberitahukan masalahnya yang dilengkapi dengan foto sehingga bisa diketahui oleh para pakar dalam mendiagnosa dan memberitahukan bagaimana cara pengedaliannya,” katanya.
Aplikasi Petani ini. Kata Jamhari, akan bekerjasama dengan para penyuluh pertanian di daerah. Soalnya, setiap persoalan yang disampaikan petani akan diteruskan kepada penyuluh untuk segera bertemu langsung dengan petani yang bersangkutan. Fakultas pertanian UGM akan memberikan sertifikat bagi penyuluh yang aktif dalam menyelesaikan masalah petani. “Kita akan memberikan sertifikat bagi penyuluh yang aktif,” katanya.
Anita Hesti, Diretur 8villages Indonesia, perusahaan penyedia layanan aplikasi Petani ini mengatakan layanan aplikasi ini dibuat khusus untuk petani dengan tidak menarik biaya sepersen pun. Bahkan ia mengklaim, setiap informasi yang disampaikan petani akan dijawab oleh pakar dalam tempo 1×24 jam. “Kita hanya menawarkan IT dan web. Kalo ada petani belum punya android, mereka bisa mendaftar lewat sms,” tuturnya.
Aplikasi Petani bisa didapatkan dengan cara mengunduh aplikasi dengan mengunjungi link http://www.8villages.com/petani atau mengirim sms IKUTI RPP (Nomor ponsel yang digunakan), kirim ke 2000. (Humas UGM/Gusti Grehenson)