Yogya, KU
Sebanyak 20 daerah di DIY-Jawa Tengah dan 29 daerah di Jawa Timur dinilai pakar geologi UGM Dr Dwikorita Karnawati rawan terkena bencana tanah longsor. Hal ini disebabkan daerah-daerah tersebut sangat rentan terhadap gerakan massa tanah dan batuan yang menjadi penyebab utama terjadinya longsor.
Daerah di DIY dan Jawa tengah yang rentan terhadap longsor diantaranya Jepara, Pati, Rembang, Semarang, Karanganyar, Klaten, Salatiga, Wonogiri, Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo, Boyolali, Magelang, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, wonosobo, Pekalongan, Purbalingga, Cilacap, dan Purwokerto.
Sedangkan daerah di Jawa timur diantaranya Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep.
“Daerah yang rawan longsor itu juga termasuk beberapa pegunungan di jawa seperti Lawu, Sindoro, Seribu, serta Parangbolong,†ungkap pakar geologi UGM Dr Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Kamis (3/1) di Kampus UGM.
Menurut Dwikorita, penyebab terjadinya longsor akibat daerah lahan atau daerah pegunungan yang tersusun atas batuan lapuk yang berusia lebih dari 5 tahun sehingga tertutup oleh tanah subur yang gembur mencapai 2 meter.
“Daerah pegunungan tersebut tertutup batuan lapuk di atasnya, sedangkan daerah lahan yang rentan longsor adalah daerah yang berada di lapisan miring serta memiliki bebatuan retakan yang menutupinya,†jelasnya.
Selain itu, tambah Dwikorita, daerah dataran atau berbukit juga berbahaya dibanding daerah lereng sebab lokasinya yang berada di daerah lembah sungai yang berpotensi diterjang batuan dan banjir.
Adapun beberapa daerah yang kemungkinan dan patut diwaspadai terkena longsor setelah bencana di Tawangmangu yakni daerah Gunung Muria, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen serta Purworejo.
“Kerentanan tersebut akan terus bertambah jika lokasinya juga rawan terjadinya gempa bumi,†ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)