![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/2611141416966340540325533-550x510.jpg)
YOGYAKARTA – Dekan Fakultas Peternakan UGM sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., mendesak pemerintah untuk segera memperhatikan anjloknya harga jual daging broiler dan telur ayam layer di pasaran. Menurut Ali Agus, lebih dari dua tahun terakhir ini, peternak ayam baik broiler maupun layer mengeluh terkait rendahnya harga jual daging ayam dan telur ayam bahkan sering berada di bawah harga pokok produksi. “Kondisi seperti ini yang berlangsung lama akan sangat berdampak pada kelangsungan usaha para peternak bahkan kondisi merugi dan bangkrut sudah berada diambang pintu,” kata Ali Agus Jumat (28/11).
Diakui Agus, permintaan produk unggas saat ini di pasaran cenderung stagnan dan berkurang meski diprediksi permintaan konsumen cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Menurut Ali Agus, Over supply bibit ayam telur layer yang menjadi salah satu sumber pangkal persoalannya. “Kondisi ini menyebabkan usaha peternakan khususnya peternak skala kecil menengah dan peternak mandiri terancam gulung tikar,” ujarnya.
Sehubungan dengan persolan bisnis perunggasan ini, Ali Agus selaku Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) menghimbau Pemerintah, pelaku usaha besar, usaha menengah dan kecil serta para pihak terkait seperti Asosiasi Profesi dan asosiasi bisnis untuk bertemu dan memberikan solusi terhadap persoalan bisnis unggas ini.
Menurut Ali Agus, sesuai dengan aturan UU Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pemerintah berkewajiban untuk melindungi usaha peternakan dalam negeri dari persaingan tidak sehat di antara pelaku usaha. Selain itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah diharuskan mengupayakan agar sebanyak mungkin warga masyarakat menyelenggarakan budi daya ternak. “Peningkatan produksi dan konsumsi protein hewani serharusnya juga memperhatikan kesejahteraan pelaku usaha peternakan,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)